TPA Pakusari Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan Dan Sampah



Jember. Menjelang hari lingkungan hidup sedunia atau hari bumi,  Komunitas pegiat lingkungan hidup dan sampah  yang tergabung dalam  WCDI ( Word  Clean up Day Internasional  ) Jember akan mengadakan  kegiatan  di TPA ( Tempat Pembuangan Akhir) Pakusari untuk melestarikan bumi. " Hari bumi bukan hanya seremonial tapi memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa bumi ini juga perlu di jaga kelestarian dengan menjaga polusi udara, tanah dan  sungai." Terang RM.Masbud Pengawas Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember saat halal bihalal dengan WDCI sekaligus persiapan memperingati Hari Lingkungan Hidup Internasional tiap tanggal 5 Juni,  Jumat (21/5/2021) di TPA Pakusari.

Pada Acara hari lingkungan hidup internasional nanti, WDCI  akan melakukan kegiatan yang ditempatkan di TPA Pakusari dengan mengemas berbagai macam kegiatan. Usulan dari berbagai komunitas ini, antara lain mengadakan penanaman pohon, membentuk posko  relawan dan pendamping kebersihan di TPA Pakusari, membagikan brosur sosialisasi peduli lingkungan secara menyeluruh,  kemah ceria dari  komunitas dan bazar UKMK dari  produk daur ulang.

Intinya, mereka ingin TPA Pakusari dikembalikan lagi seperti  beberapa tahun yang lalu, dimana TPA Pakusari pernah sebagai tampat edukasi pengolahan sampah dan percontohan bagi daerah lain, tempat rekreasi dan berkumpulnya masyarakat serta  menghasilkan ekonomi dengan bentuk kerjasama 

Kegiatan ini mendapat apresiasi dan dukungan dari RM. Masbud agar TPA Pakusari  bisa  lestari.

 " Tanggal 5 Juni ini, momen  sebagai kebangkitan TPA Pakusari.  Hari lingkungan hidup sedunia, dimana TPA sebagai salah satu penyumbang polusi tanah, polusi udara terhadap bumi kita. TPA ingin berbuat untuk penataan kembali karena TPA harus punya zona pasif dan penyanggah  berupa tanaman hijau di sekitar TPA yang luasannya, sesuai PP nomor 15 tahun 2005, bahwasanya TPA harus punya zona penyanggah 70% dari luas areal yang ada." Paparnya 

Apa Tujuan dari PP ini, lanjutnya, biar dampak negatif TPA tidak menyebar ke lingkungan, dengan tanaman hijau sebagai filter dari bakteri, lalat, tikus.  "Tanaman hijau  yang disarankan  non pangan dan non  produktif. Disarankan tanaman yang bisa nyerap H202 , gas metan serta  kulitnya tebal yang bisa menahan debu. Kita sudah siapkan bibit pohon sukun, lahan masih  dalam penataan." Ungkapnya .

Hal senada juga disampaikan Moh. Alfin, Koordinator WDCI Jember mengapa acara lingkungan hidup sedunia ini di tempatkan di TPA Pakusari. " Kita ingin memberikan informasi bahwa Sampah adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa dikembangkan dan bisa untuk penghidupan dengan pengelolaan yang baik. Tanggal 5 Juni  ini, kita di Jember bisa mengadakan secara serentak  bersih-bersih sampah dan lingkungan." Papar nya.

Alfin juga mengajak komunitas peduli lingkungan dan sampah untuk bergabung dalam kegiatan ini. WDCI ini hanya sebagai wadah komunitas saja.

 " Kita mengajak komunitas peduli lingkungan dan sampah untuk bergabung pada hari lingkungan hidup internasional nanti di TPA Pakusari bersama WDCI" ungkapnya.

Dengan kegiatan ini, ke depan masyarakat bisa peduli pada sampah dan bisa memilah-milah sampah mulai dari rumah tangga.  

 " Harapan kami, dengan adanya hari lingkungan internasional ini, kita bisa mengedukasi Sampah.  Sampah bisa dipilah mulai dari diri pribadi, keluarga dan lingkungan sekitarnya. Mulai dari awal sudah memilah-milah sampah organik dan anorganik." Pungkasnya. ( Herry)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton