Kadin Jember Prihatin, Kelangkaan BBM Ancam Stabilitas Ekonomi
Jember, barathanews.com – Antrean panjang kendaraan roda dua dan roda empat membanjiri seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kabupaten Jember pada Minggu (27/7/2025).
Kondisi ini diperparah dengan kosongnya pasokan Pertalite dan Pertamax di pengecer pinggir jalan, memicu keresahan di kalangan masyarakat. Kelangkaan BBM ini mendapat sorotan tajam dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jember, yang khawatir akan dampak buruknya terhadap stabilitas ekonomi daerah.
Ketua Bidang UMKM Kadin Jember, Dr. Rendra Wirawan, MM, mengungkapkan keprihatinannya melalui sambungan telepon pada Minggu malam (27/7/2025).
"Dampak dari kelangkaan BBM akan memicu kenaikan harga barang dan jasa," ujarnya.
Menurut Rendra, kelangkaan BBM secara otomatis meningkatkan biaya distribusi dan produksi, yang pada akhirnya akan dibebankan kepada konsumen dalam bentuk harga barang dan jasa yang lebih tinggi. Hal ini berpotensi memicu inflasi dan berdampak langsung pada harga kebutuhan pokok masyarakat.
"Ketika BBM langka, ongkos ojek online (ojol) akan naik, harga-harga eceran juga akan naik. Tentu ini akan mengganggu stabilitas ekonomi di Kabupaten Jember," tegas Rendra.
![]() |
Antrean panjang hingga meluber ke luar SPBU |
Kadin Jember menyayangkan kurangnya antisipasi dari Pertamina, mengingat pengumuman penutupan jalur Gumitir telah disosialisasikan jauh-jauh hari.
"Sosialisasi penutupan jalan Gumitir ini sudah dilakukan jauh-jauh hari, sudah disosialisasikan. Seharusnya Pertamina sudah melakukan mapping atau pemetaan pendistribusian BBM agar tetap lancar, antisipasi seandainya ada kemacetan saat pendistribusian dan lain-lain," ungkap Rendra. Ia menambahkan bahwa akibat kelangkaan BBM, masyarakat terpaksa mengantre hingga berjam-jam di SPBU, bahkan ada yang pingsan.
Kadin Jember mendesak untuk segera menuntaskan kelangkaan BBM ini agar segera selesai.
"Kadin salut dan memberikan apresiasi kepada Bupati Jember Gus Fawaid yang melakukan langkah cepat untuk mengajak berkoodinasi bersama semua stage holder terkait, sehingga akan mempercepat menyelesaikan masalah ini." imbuhnya.
Terpisah, Adhi, salah satu pemilik SPBU di Kabupaten Jember, mengonfirmasi bahwa SPBU-nya telah menerima kiriman BBM pada pagi hari, menyebabkan antrean meluber hingga ke luar area SPBU.
"Mulai kemarin armada tangki Banyuwangi sebagian sudah ke Perak Surabaya. Ini kiriman sekarang dari Surabaya karena yang depo Banyuwangi masih tutup," jelasnya singkat.
( herry)
Komentar
Posting Komentar