Suar Indonesia Gelar Lokakarya, Sistem Keberlanjutan Program Kemanusiaan Inklusif di Jember


Gogot ( kiri), Budiman ( tengah) dan Sanusi ( kanan)

Jember, barathanews.com. – Suar Indonesia hari ini menyelenggarakan Workshop Membangun Sistem Keberlanjutan Program Kemanusiaan Inklusif Melalui Kerja Kolaboratif Mitra Pembangunan Di Kabupaten Jember di Aula Letkol Moch. Sroedji Kantor Bakorwil V Jember, Jumat siang (35/7/2025). 

Lokakarya ini menandai fase penting dalam upaya Suar Indonesia untuk memastikan program kemanusiaan terus berdampak di Kabupaten Jember, bahkan setelah proyek utama berakhir.

Acara ini dihadiri oleh Ketua Suar Indonesia, Sanusi, S.Pd, dan Ketua TP3D Jember, Gogot Cahyo Baskoro, yang menyampaikan materi tentang "Sinergisitas Pemkab Jember Bersama Organisasi Masyarakat Sipil Dalam Mewujudkan Jember Baru Jember Maju". Peserta lokakarya berasal dari berbagai 

Budiman Wijanarko, Program Manajer Suar Indonesia di Jember, menjelaskan bahwa lokakarya ini merupakan bagian dari "tahap akhir" proyek Suar Indonesia di Kabupaten Jember. Proyek ini, yang didukung oleh Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI), berfokus pada Pendidikan Reproduksi dan Kesehatan Seksualitas anak muda di sekolah-sekolah di Ledokombo dan Silo.

"Kegiatan ini sudah berjalan hampir empat tahun, artinya sudah menyebar ke seluruh Kabupaten Jember," terang Budiman. 

Dampak program ini, lanjut Budiman,  mencakup perubahan positif pada anak-anak, orang tua, kebijakan sekolah, dan masyarakat secara luas. Selama ini, Suar Indonesia telah bersinergi erat dengan Pemerintah Kabupaten Jember, khususnya Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Kementerian Agama, Unit PPA, dan berbagai Organisasi Masyarakat Sipil (OMS).

"Kami memiliki MoU dengan berbagai OMS yang memiliki irisan dengan kami, khususnya dalam upaya pencegahan perkawinan anak," ungkapnya.

Workshop diikuti sekitar 38  lembaga 

Namun, lokakarya kali ini memiliki fokus yang sedikit berbeda. Budiman menyoroti bahwa kegiatan ini secara spesifik membahas pembangunan kemanusiaan yang inklusif ke depan bersama Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah (TP3D) Kabupaten Jember.

"Ini bisa memberikan jembatan bagaimana pembangunan ke depan lebih inklusif, lebih menjawab kebutuhan masyarakat Jember," paparnya.

Lokakarya ini melibatkan 38 peserta dari berbagai lembaga, termasuk perwakilan media seperti AJI, PWI, IJTI, alumni PKRS, dan OPD terkait. Kehadiran peserta dari berbagai latar belakang, termasuk isu cagar budaya dan kepercayaan (pendeta dari Sumberjambe), menunjukkan komitmen terhadap pendekatan yang benar-benar inklusif.

Budiman menegaskan bahwa meskipun sebuah proyek memiliki batasan waktu, program kemanusiaan harus terus berlanjut dan bersifat inklusif, tidak boleh ada yang tertinggal. 

"Program kemanusiaan harus berlanjut, harus inklusi, semua tidak boleh tertinggal, sesuai kebutuhan mereka bukan keinginan kita," tegasnya.

Melalui TP3D, Budiman berharap TP3D dapat lebih terbuka terhadap berbagai inisiatif kemanusiaan. 

"Program di desa itu banyak, harus berbasis data yang empiris. Program secara umum harus berbasis data yang baik sehingga masukan buat Pemkab, pemerintah melalui TP3D ini adalah bagaimana membuka ruang diskusi dengan OMS, memperbaiki data, juga secara khusus di desa punya resos, punya otonomi, punya kebijakan juga penganggaran berkaitan dengan kemanusiaan dengan dana yang ada di Desa," imbuhnya.

Budiman mengakhiri dengan harapan besar agar pembangunan di Jember ke depan menjadi lebih inklusif. 

"Pembangunan lebih mengedepankan kesetaraan tapi dengan kebutuhan yang terbaik, artinya inklusifitas itu tidak ada satu hal yang tertinggal masyarakat sehingga bagaimana partisipasi, bagaimana kaitan dengan peran, bagaimana dengan ide dan gagasan mereka," pungkasnya. (herry)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton