 |
Kartono, Kades Harjomulyo Kecamatan Silo,Kamis(25/5/2023) |
Jember. Desa Harjomulyo Kecamatan Silo Jember merupakan Desa terpencil dan tertinggal namun dengan terbentuknya program FAD (Forum Anak Desa) bisa menjadi pilot proyek bagi Desa lainnya, yaitu sebagai Desa zero stunting, zero pernikahan dini dan ini sudah dapat Piagam SDGs
"Kami dapat Penghargaan SDGs, (Sustainable Development Goals ) dengan 17 capaian yang harus di capai di 2030." Terang Kartono,Kades Harjomulyo, Kamis (25/5/2023).
Menurut Kartono, awalnya program MDGs dilanjutkan SDGs sejak tahun 2015. Dalam SDGs, tidak ada kemiskinan, tidak ada rumah tidak layak huni, sanitasi yang layak, tidak ada kekerasan, kesetaraan gender. Kami menuju ke sana.
"Catering sehat untuk pencegahan stunting, Se Indonesia itu yang memulai Desa Harjomulyo. Waktu itu belum ada regulasi tapi sebagai penerima piagam SDGs kami menuju ke sana. " Paparnya.
Untuk Catering sehat, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk mencegah ibu hamil kek dan stunting.
"Untuk catering sehat, petugas kami selalu (koordinasi) dengan Dinas Kesehatan." Tegasnya.
Dalam pencegahan stunting, pihaknya mulai tahun 2020 mengaggarkan Rp. 120 juta, tahun 2021 Rp. 141 juta, tahun 2022 Rp. 138 juta.
"Sekarang keluar anggaran Rp. 37 juta sekian karena ada tambahan dari YDSM." Tegasnya.
Lebih lanjut, Terkait pencegahan perkawinan dini , katanya Zero tapi kog masih ada perkawinan dini.
Pihaknya sempat di cecar beberapa pertanyaan karena ada usia 17 tahun menikah, padahal sudah lulus SMA
Menurutnya, ini bukan hanya kesalahan Kepala Desa karena kami mengira bahwa kalau sudah lulus SMA/SMK/ MA berarti kan sudah berumur 19 tahun. Ternyata, kesalahan di Dinas Pendidikan karena di lembaga SD masih menerima siswa usia dibawah 7 tahun. Kalau masuk SD usia 7 tahun, maka lulus SMA usianya sudah 19 tahun.
"Ketika masuk SD, ada anak usia 5 tahun diterima, ketika lulus SMA kan masih 17 tahun, masak disalahkan Desa." Ungkapnya.
Hal yang diapresiasi, dengan menjadi Desa Layak Anak beberapa anak perempuan yang sudah usia 18 tahun, karena usia keluar dari FAD, sekarang ada yang kuliah di Jepang, Bali, Surabaya.
"Awalnya mereka tidak boleh ke luar negeri atau ke Bali untuk kuliah, akhirnya orang tuanya mengizinkan, Alhamdulillah." Pungkasnya.
( herry)
Komentar
Posting Komentar