DP3AKB Jember, Gelar FGD Analisa Kebutuhan Pengembangan Kompetensi
Jember. barathanews.com Forum Group Diskusi ( FGD) mengusung tema Kegiatan Analisis Kebutuhan Pengembangan Kompetensi ( AKPK ) digelar DP3AKB Kabupaten Jember bekerjasama dengan Latbang ( Pelatihan dan Pengembangan) BKKBN Provinsi Jawa Timur di aula Bangga Kencana DP3AKB Jember, Rabu (11/9/2024).
Melalui FGD ini, diharapkan punya data dan informasi untuk menyusun bentuk Pengembangan Kompetensi di tahun- tahun yang akan datang.
"FGD ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan pemenuhan Kompetensi bagi OPD maupun penyuluh KB sehingga kualitas Kompetensi bisa terus di tingkatkan." Terang Yoyok panggilan akrab Setijo Arlianto, SP Kasubag Umum dan Kepegawaian DP3AKB Jember.
Selain itu, ujar Yoyok, Pengembangan Kompetensi ini sudah diamanatkan dalam Peraturan Peraturan dimana setiap ASN wajib untuk mendapatkan peningkatan kompetensi minimal 20 jam pelajaran.
"Kegiatan ini di pandu tim kerja peningkatan kompetensi dari Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim. " Paparnya.
FGD di buka oleh Poerwahjudi,SE,MM Plt Kepala DP3AKB, dihadiri 30 Penyuluh KB Sekabupaten Jember dan 5 orang perwakilan dari OPD .
"Sebanyak 30 Penyuluh KB ini perwakilan dari 43 Penyuluh KB dan yang menjelang pensiun 4 orang. Uji kompetensi ini perlu karena makin lama jumlah pegawai makin berkurang sedangkan tantangannya semakin berat, sehingga harus bisa menyesuaikan. " Ungkapnya.
Menurut Yoyok, Poerwahjudi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kabupaten Jember ini sudah banyak capaian. Dan perlu diapresiasi, salah satunya adalah pencapaian Manggala Karya Kencana, salah satu penghargaan tertinggi di bidang KB yang diberikan kepada Bupati Jember.
"Penghargaan itu baru pertama kali yang di raih oleh Kabupaten Jember dan itu harus terus dikembangkan. Capaian lain seperti Kampung KB." Ungkapnya.
Yoyok meyakini, kegiatan ini sangat dibutuhkan dan nanti output nya, itu yang ditunggu.
"Kita mrnunggu, bentuk pelatihan apa saja yang diberikan oleh Latbang kepada teman-teman Penyuluh KB." Imbuhnya.
Kedepan, Penyuluh KB diharapkan bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
"Dengan semakin terbatasnya tenaga Penyuluh KB dan adanya pergeseran sasaran. Dulu generasi baby boomer sekarang masuk generasi millenial dan Gen Z yang mempunyai karakteristik berbeda dengan generasi sebelumnya sehingga teman-teman Penyuluh KB harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan itu." Pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar