Bersama PMPR, Disperindag Jember Dorong Penerapan SNI Dan Digitalisasi Pasar
![]() |
Saat di Pasar Tanjung |
Jember. barathanews.com. Hari Sumpah Pemuda Ke 96 menjadi momentum bagi Disperindag Jember bersama Penggerak Muda Pasar Rakyat (PMPR) Kemendag untuk mendorong penerapan SNI Pasar dan Digitalisasi Pasar Rakyat, Senin (28 /10/ 2024).
PMPR merupakan magang mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia program Kementerian Perdagangan yang diterjunkan pada Pasar-pasar Rakyat. Di Kabupaten Jember, program PMPR dilaksanakan di Pasar Tanjung dan Pasar Kreyongan mulai dari Oktober s/d Desember 2024. PMPR Jember sebanyak 8 orang mahasiswa Universitas Jember dari berbagai disiplin ilmu.
"Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas dan fungsi Pasar Rakyat sebagai wahana pergerakan perekonomian daerah melalui kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada Penerapan Standar Nasional Pasar Rakyat, Digitalisasi Pasar Rakyat dan Peningkatan Kapasitas Pedagang dengan Sekolah Pasar." Terang Adrian Sapnadi, SP Kabid Perdagangan Disperindag Jember.
Menurutnya, Disperindag selaku OPD pengampu pengelolaan pasar menjadi mentor dedicated dalam pelaksanaan program PMPR 2024 ini.
"Harapannya, dengan hadirnya PMPR di Pasar Rakyat dapat mendorong peningkatan image tentang pasar rakyat khususnya terkait dengan penerapan SNI dan meng-inisiasi digitalisasi bagi pedagang dan pengelola pasar." Ujarnya.
Pada kesempatan ini, Adrian mengapresiasi program Kemendag dengan penerapan SNI dan Digitalisasi Pasar karena ini salah satu terobosan agar pasar tradisional tetap eksis, bisa bersaing dengan pasar modern dan pasar online.
"Dengan penerapan SNI Pasar, Digitalisasi Pasar dan Peningkatan Kapasitas Pasar melalui sekolah pasar, maka pasar tradisional bisa bersaing. " Ungkapnya.
Dengan program ini, Adrian meyakini kondisi pasar akan lebih ramai lagi dan omzet perdagangan akan lebih meningkat.
"Di era digital, pasar tradisional semakin lama akan semakin tergerus karena kalah bersaing dengan pasar modern dan online tapi dengan diterapkannya Pasar ber-SNI maka pasar akan lebih nyaman baik bagi pedagang maupun pengunjung. Untuk Digitalisasi Pasar ini terkait dengan peningkatan kapasitas pedagang yang selama ini tradisional, di beri wawasan tambahan bagaimana kalau masuk juga ke pasar online dengan digital. " Paparnya.
Disperindag Jember menurut Adrian, akan terus berupaya, mendorong pasar tradisional sesuai standar SNI dan Digitalisasi Pasar.
"Dengan waktu yang cepat, pembenahan ini akan terus dilakukan seperti pembenahan toilet. Toilet sudah tersedia tapi tidak standart SNI. Kalau SNI, toilet pria dan wanita terpisah dan terjaga kebersihannya. Ini kita dorong karena semua pasar punya toilet." Ungkapnya
Juga terkait penanggulangan bencana, Adrian melihat belum tersedia tanda-tanda evakuasi bila terjadi bencana di pasar- pasar tradisional. Kalau terjadi sesuatu di pasar, titik kumpulnya di mana,,ini belum ada tanda-tanda nya.
"Teman-teman PMPR ini nantinya akan berkoordinasi dengan BPBD dan pemadam kebakaran." Imbuhnya.
Saat ini, anggaran belum tersedia untuk merenovasi pasar tradisional agar sesuai standart SNI tapi Adrian optimis dengan inisiasi yang dijalankan ini akan membawa perubahan pada pasar tradisional.
"Ini masih inisiasi karena anggaran belum tersedia tapi angan-angan itu sudah ada. Kalau anggaran sudah ada, tinggal melaksanakan karena sudah dipersiapkan." Pungkasnya.
( herry)
Komentar
Posting Komentar