Bupati Jember Terima Penghargaan Indek Kelola 2019


foto humas pemkab
Jember-Bupati Jember menghadiri undangan dari KIC untuk menerima penghargaan tersebut bersama dengan 64 Kabupaten/ kota lain di Ballroom Jakarta Theatre XXI Jakarta, Kamis, (28/11/2019).

Dari hasil riset Katadata Insight Centre (KIC) terbaru Kabupaten Jember layak mendapat penghargaan. Apresiasi ini karena Jember unggul dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD).

Dilansir dari situs resmi Pemkab, telah banyak usaha dibidang kesehatan yang diimplementasikan oleh pemerintah khususnya untuk masyarakat kecil.
Usai menerima penghargaan bupati, mengatakan kepada wartawan, “Karena kita fokus pada pembenahan fasilitas kesehatan”.


Upaya pemerintah daerah, sejak awal kepemimpinan Faida dan Muqit, menyediakan ambulance dengan moto satu desa satu ambulance. Saat ini sudah tersedia 248 unit.

Upaya lain yaitu pembenahan puskesmas dan pustu. Ada sebanyak 130 Pustu dan Puskestren (Puskesmas Pesantren) yang dibenahi sarana dan prasarananya. Belum termasuk 50 gedung baru untuk puskesmas.

Bahkan pemerintah memberikan dukungan asuransi kepada para lansia, keluarga yatim dan piatu, keluarga miskin, seluruh ibu hamil di Kabupaten Jember.
foto humas pemkab
Dilansir dari katadata.co.id, situs resmi KIC, Dalam melakukan penilaian KIC melibatkan tim ahli yang terdiri dari Kepala Pokja Pemantauan dan Evaluasi Tim Nasonal Percepatan Pemberantasan Kemiskinan (TNP2K) Dr. Elan Satriawan, M.Ec yang juga merupakan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM dan sejumlah dosen di FEB UGM lainnya, yakni Dr. Rimawan Pradiptyo, M. Sc, dan Dr. Gumilang Aryo Sahadewo, M.A. Heri mengatakan, ke depan dari penghargaan Indeks Kelola ini diharapkan akan lahir pemimpin-pemimpin daerah yang berprestasi dari seluruh pelosok Nusantara dan maju bersaing ke pentas nasional.

Masih dari katadata.co.id, penilaian berdasarkan tiga komponen, yaitu administratif, kuantitatif, dan kualitatif. Komponen administratif meliputi opini minimal Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas hasil audit APBD oleh BPK, sedangkan aspek kualitatif meliputi inovasi dan terobosan kebijakan. Sedangkan, penilaian aspek kuantitatif dibagi menjadi dua komponen yaitu komponen ketepatan dan pencapaian pertumbuhan sektoral. Adapun penilaiannya berdasarkan analisis data yang dimulai dengan mengelompokkan 508 kabupaten dan kota di Indonesia ke dalam empat kelompok menurut besarnya APBD per kapita dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Hingga akhirnya didapatkan 64 Pemda dengan indeks kelola tertinggi termasuk Jember. (Herry)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton