Darurat Stunting, Mahasiswa KKN 01 UMJ Lakukan Penyuluhan Dan Berbagi Makanan Bergizi Desa Sukosari
Mahasiswa KKN 01 UMJ Lakukan Penyuluhan Dan Berbagi Makanan Bergizi Di Desa Sukosari
Jember. Permasalahan yang terjadi dibidang kesehatan di Desa Sukosari ini adalah kurangnya asupan gizi dan nutrisi pada balita sehingga menghambat tumbuh kembang balita. Permasalahan tersebut menyebabkan Desa Sukosari menjadi desa nomor 2 darurat stunting di Kecamatan Sukowono. Melihat ini, Mahasiswa KKN UMJ mengadakan penyuluhan stunting dan berbagi makanan bergizi kepada wali murid dan balita di beberapa sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD).
“Kegiatan penyuluhan serta berbagi makanan bergizi dilaksanakan pada di 2 tempat, rabu, 19 Februari 2020 di PAUD Darussalam dan jumat 21 Februari 2020 di PAUD Al - Mashuri. Sasaran kegiatan ini adalah wali murid dan balita di sekolah pendidikan anak usia dini yang ada di Desa Sukosari dengan total peserta sebanyak 54 orang. Wali murid diberi penyuluhan tentang apa itu stunting, bahaya stunting, bagaimana cara mencegahnya dan diakhiri dengan berbagi makanan bergizi kepada murid di PAUD tersebut.” Terang Erna Diana Putri, Koordinator salah Stunting KKN UMJ, sabtu (22/2/2020).
Ibu Halimatus sebagai narasumber dalam kegiatan penyuluhan menjelaskan bahwa stunting adalah suatu kondisi dimana pertumbuhan dan perkembangan balita tidak maksimal karena kekurangan gizi dan nutrisi. Sedangkan ibu Uswatun Hasanah menjelaskan bahwa harus memperhatikan gizi dalam makanan pada saat hamil, memberikan asi eksklusif sampai bayi usia 6 bulan, dan rutin melakukan pemeriksaan kandungan.
Kegiatan bagi — bagi makanan bergizi dilakukan dengan tujuan memberikan makanan sehat untuk murid di PAUD tersebut. Makanan yang dibagi berupa susu UHT dan puding buah yang dibuat sendiri oleh Mahasiswa KKN UMJ.
“Mahasiswa KKN 01 UMJ berharap dengan adanya kegiatan penyuluhan stunting, dan bagi-bagi makanan bergizi dapat mengurangi angka terjadinya stunting pada balita khususnya di Desa Sukosari, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember serta pentingnya memperhatikan gizi makanan pada saat hamil, dan pentingnya pemberian asi eksklusif sampai bayi usia 6 bilan.” Pungkasnya. (herry)
Komentar
Posting Komentar