Zaenal Marjuki: PMI Bersama Pemkab Jember Siap Bangkit
Jember- Ketua Palang Merah Indonesia Jember merasa sangat
bersyukur karena mendapatkan dana bantuan sosial sebesar 16 milaryd. Pemberian
secara simbolis dilakukan saat acara
Dialog Nasional PMI dalam rangka ulang tahun ke 14 Relawan dan Ultah ke
74 PMI, Jumat, (6/12/2019).
Dengan mendapatkan dana sebesar itu PMI Jember merencanakan beberapa
rencana kerja di tahun depan. PMI Jember akan bangkit meningkatkan pelayanan
pada masyarakat.
Bupati Faida, “Kami akan terus bersinergi dengan PMI dalam
kegiatan kemanusiaan”. Semangat Pemda ingin menjadi kabupaten yang welas asih.
“Kami suport dana dalam kegiatan PMI”, kata Faida.
Ketua PMI Jember, H. Zaenal Marzuki, SH. MH, “Kami akan
membangun klinik pratama di Jalan Jawa. Nantinya klinik ini akan banyak
manfaatnya bagi masyarakat di sekitar kampus”.
Daerah Tegal Boto merupakan kawasan padat penduduk karena
disana ada 5 perguruan tinggi negeri dan swasta
serta sekolah menengah. Setiap tahun selalu bertambah jumlah mahasiswa
yang masuk ke Jember. Perkembangan pesat penduduk itu berdampak sosial dan
membutuhkan sarana dan fasilitas kesehatan yang lebih baik.
“Di kampus seringkali anak mahasiswa mengalami sakit
hepatitis karena mereka makan makanan yang tidak higienis” jelas Zaenal. Banyak
sekali warung kaki lima yang menawarkan menu makan bagi mereka tanpa pengawasan
yang baik.
Selain itu Zaenal juga menjelaskan, PMI Jember punya program
lain yaitu mobil safari kesehatan. Mobil ini akan berkeliling ke tempat-tempat
ramai seperti terminal, pasar dan sekolah-sekolah. Pelayanannya bukan hanya
mencari donor darah tetapi juga mengedukasi warga tentang masalah kesehatan
yang lainnya.
Tahun depan PMI Jember merencanakan membangun rumah sakit
emergency. “Pembangunan rumah sakit emergency ini tidak akan berbenturan dengan
rumah sakit umum lainnya. Terkadang mereka yang mengalami keadaan emergency
karena kecelakaan sering tidak tertolong disana” jelas pria bergelar Master
Hukum itu.
Untuk kebangkitan PMI Jember, Zaenal memberikan kesempatan
untuk diawasi penggunaan dana hibah itu. “Mari, kami membuka diri untuk diawasi
dan dikritisi penggunaan dana hibah tersebut, baik dari kalangan pers, LSM
maupun masyarakat luas” pungkas Zaenal. (Herry)
H.Haduri Wijaya Bin Hj.Mustofa (Unyil) – Rita Hapsari Ningtyas (si Gendut) Donasi ke PMI Jember dan Jatim ini adalah Modus penipuan Haduri atau yang dipanggil Wijaya atau Mustofa atau Haduri Wijaya Bin Hj.Mustofa dengan kelompoknya Rita Hapsari Ningtyas, mereka berpura pura donasi 200 Milyar ke PMI Jember / Jatim agar terlihat sebagai orang yang mempunyai harta warisan dari Malaysia atau mengaku warisan dari bapaknya pemilik freport, padahal uang 200 Milyar itu tidak pernah terrealisasi atau tidak pernah ada diberikan ke PMI Jember / Jatim , alias bodong sampai saat ini.
BalasHapusmaksudnya mereka ini (Haduri Wijaya & Rita Hapsari Ningtyas) adalah supaya para pengusaha atau pemilik aset melihat mereka sebagai investor valid.
modusnya adalah mereka berpura pura membeli aset senilai 100M-200M kemudian menawarkan investasi senilai 1T (Triliun) untuk bantuan usaha kepada pemilik aset yg akan mereka beli.
kemudian setelah tanda tangan MOU pembelian aset antara mereka dengan Pemilik aset, ke mudian mereka mewarkan bantuan investasi senilai 1T .
selanjutanya dikemudian hari mereka menandatangi MOU investasi 1T antara mereka dgn Pemilik aset.
setelah itu lalu mereka akan meminta uang adminitrasi ke pemilik aset yg akan di investasi 1T (Triliun) dengan uang admin sekitar 25 juta - 150 juta (bagi pemilik aset 25jt-150jt ini kecil dibanding 1 Triliun yg akan mereka terima) setelah dana administrasi 25jt-150jt cair dari pemilik aset yg akan dibantu investasi oleh H.Haduri Wijaya dan Rita Hapsari Ningtyas ini, maka mereka akan menghilang dan mencari korban baru,
berikut foto2 korban dan calon korban mereka dan laporan polisi tindak pidana 378 372 penipuan dan penggelapan
secara logika dan nalar investasi tidak mungkin ada dari perorangan sebesar 15 Triliun kepada Perusahaan lokal di Jawa timur , dan memakai kop surat "Bank Dunia / World Bank"
Penipu ini mengaku cucu dari pemilik Petronas Malaysia dan Freeport , padahal logatnya Haduri Madura , dan Rita Bahasa jawa timur