Musorkablub KONI Jember Jalan Terus Meski Tertunda


Jember. Perjalanan Musorkablub ( Musyawarah Olahraga Kabupaten Luar Biasa) KONI Jember sudah berjalan sesuai tahapan dan sudah  sesuai AD/ART KONI tapi tertunda dan diganti dengan Konsolidasi Cabor ( Cabang Olahraga) Menyongsong Porprov 2022 yang di hadiri 33 Cabor karena adanya surat dari KONI Jatim sehari sebelum acara, isinya Musorkablub KONI Jember   belum boleh  dilaksanakan.

 " Musorkablub tanggal 18/5/2021 sebetulnya sudah sesuai tahapan yang resmi dan sudah  sesuai AD/ART. Di mulai Mosi tidak percaya sampai undangan yang umurnya 24 hari, termasuk hak kepengurusan KONI yang lama untuk menyelenggarakan Musorkablub ( selama 30 hari ). Setelah itu kewajiban kita nyebar undangan, akhirnya muncul tanggal 18/5/2021. Tahap pertahap sudah  sesuai AD/ART dan  sudah dilakukan oleh  Tim 9." Terang Sutikno.

Lebih lanjut, Kongres tanggal 18/5 , tanggal 17 dapat surat dari KONI Jatim. " Teman-teman  sudah bekerja sesuai AD/ ART, surat ini sebetulnya tidak punya argumen yang kuat , bunyi surat untuk kongres agar tidak terlaksana. Kita menghormati surat tersebut dan atas petunjuk dan saran Pak Bupati, kita hargai surat itu dan kita balas sesuai prosedur. Karena tempat sudah kita siapkan  akhirnya dijadikan (acara)  pertemuan Cabor.  Temanya juga di ganti menjadi Konsolidasi Cabor Menghadapi  Porprov 2022. Inilah awalnya acara ini diganti." Ungkapnya.


Konsolidasi Cabor Menyongsong Porprov 2022


Di tunjuknya, Sutikno sebagai Ketua KONI oleh 33  Cabor, mendapat bully-an, ada yang mengatakan  mencari jabatan dan lain- lainnya,  terutama bully -an  di medsos,  yang tujuannya untuk mematahkan tapi itu bisa dihadapi karena tujuannya, hanya ingin mengabdi pada daerah karena semangat  dari pemerintah daerah yang ingin ada pembaharuan, termasuk di bidang olahraga. Baik pembaharuan manajemen, restrukturisasi organisasi juga dalam bidang apapun. " Beliau ( Bupati, red ) ingin kita maju untuk kebaikan." Ujarnya 

Dari surat KONI Jatim tersebut, kemarin Tim 9 rapat sehingga ada keputusan untuk merapat pada Bupati dan   memberikan saran  karena Tim 9 yang awalnya tetap akan  menggelar Musorkablub meski direstui atau tidak oleh KONI Jatim.  Bupati dengan bijak memberikan masukan agar teman-teman menghargai keputusan KONI provinsi agar kongres Musorkablub di tunda dulu.

" Bupati memberikan wejangan - wejangan. Saya yakin Pak Bupati juga punya polecy  sendiri bagaimana mengambil kebijaksanaan sebaik mungkin." Imbuhnya.

melihat ini,  Tim 9 mengambil langkah dan sikap  sesuai prosedur. Surat dari KONI Jatim sudah di balas sesuai AD/ART. " Apa dasar penundaan dan kalau verifikasi, verikasi apa kekurangan Cabor. Legal standing dan tindakan harus sesuai AD/ART. Kita tunggu surat balasan dari KONI Jatim ." Tambahnya.

Lebih lanjut, di KONI sendiri, dirinya,  dianggap mengkondisikan  Tim 9, sebagai bonekanya. "Tim 9 adalah orang-orang terhormat, dari kalangan akademisi yang SDMnya  jauh di atas saya, kalangan pengusaha yang SDMnya juga jauh di atas saya, mana mampu saya mengendalikan mereka. Itu logika. Di KONI saya juga di bully,  untuk jadi ketua karena  ambisi pribadi. Itu bully-an. Tidak benar. " Ungkapnya.

Selain itu, Sutikno juga menyinggung Asskab PSSI  yang sebentar lagi juga akan  Muscab,  salah satu calon ketuanya menantu Bupati Jember. Menurutnya, pencalonannya ni tidak salah karena juga punya hak tapi ada yang bilang,  ini bergaining. Kalau pikirannya kotor maka yang dilihatnya juga kotor. Dilihat jeleknya. " Tidak ada larangan siapapun untuk mencalonkan PSSI, hak persion termasuk jenengan semua. Boleh mencalonkan, termasuk di wakil,  tapi dipelintir sehingga ada pemikiran konyol.  Waktu jamannya mas Dipo juga kongres luar biasa, setelah itu juga pencalonan saya dengan  kongres luar biasa. Saya berangkat dari bawah, grassroot juga ada 2 calon, salah satunya di rekom oleh Bupati yang menjabat. Artinya saya nabrak calon Bupati, disisi lain juga ada calon anggota DPRD. Ke 2 orang itu publik figur, saya dari luar.  Kalau mindset saya sama seperti  sekarang, percuma saya maju tidak akan ada menangnya. Mana kita jadi pemenang, pejuang sejati kalau belum tarung sudah menyerah, tidak mungkin menang. Contoh yang  saya tunjukkan ini agar jadi pemicu mereka, jangan dengan ketidakmampuan mendiskreditkan, membully orang lain. Itu saran saya pada semua  teman. Saya harapkan muncul  pejuang, petarung yang mumpuni yang  muncul dari bawah." Pungkasnya. ( Herry)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton