Atasi Kelangkaan Pupuk, Bupati Jember Menawarkan Solusi Bagi Petani



Jember. barathanews.com Kelangkaan pupuk subsidi dari pemerintah pusat ditindaklanjuti oleh Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto dengan membelanjakan anggaran APBD sebesari Rp. 9 miliar untuk pengadaan pupuk nonsubsidi jenis NPK untuk para petani di Kabupaten Jember.


“Sektor pertanian adalah sektor andalan bagi kami dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jember, sebanyak 70 persen lahan di Jember adalah lahan pertanian dan kita menempati urutan keempat terbesar dalam swasembada pangan dari hasil pertanian di Jawa Timur, maka dari itu wajib bagi kami untuk menangani persoalan yang dihadapi para petani kita,” ungkap Bupati Hendy dalam acara pelepasan bantuan pupuk non subsidi dan benih padi serta jagung, Kamis (14/10/2021).

Dalam acara tersebut dihadiri perwakilan petani dari KTNA, HKTI serta petani milenial.


Bupati Hendy menjelaskan pembatasan pupuk subsidi dari pemerintah pusat diakibatkan melemahnya anggaran APBN yang banyak terpakai untuk keperluan penanganan Covid-19.


Menyikapi kondisi ini, Bupati Hendy Siswanto menawarkan solusi untuk para petani di Jember. Solusi tersebut yaitu Pemkab Jember akan membangun pabrik pupuk sendiri supaya para petani Jember tidak kesulitan lagi akan kebutuhan pupuk.


“Kita harus samakan persepsi dulu, kira-kira direstui apabila Pemkab Jember membangun pabrik pupuk untuk para petani, syaratnya harus didukung dan dibeli pupuknya nanti, yang pasti karena memproduksi sendiri maka akan lebih murah dan diprioritas untuk petani Jember,” ungkap Bupati Jember Hendy.


Dia menegaskan, Pemkab Jember akan membangun pabrik pupuk apabila para petani di Jember setuju dan siap mendukung dan membeli pupuk Jember.


“Dipakai sungguh ya, pupuk Jember dibeli oleh petani Jember, ini harus satu komitmen dulu, karena Pemkab Jember bisanya mengupayakan dan upaya ini memerlukan dukungan dari warga,” sambungnya.


Bupati Hendy juga mendorong para petani untuk tidak menjual gabah, melainkan menjual beras.


“Jangan jual gabahnya, bawa pulang dEulu ke rumah masing-masing, diselep jadi beras, lalu dijual berasnya,” pesannya. (*/Herry)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton