DP3AKB Jember Siapkan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja


Jember.  barathanews.com.  

Sosialisasi penguatan Program Pembangunan Keluarga melalui penyiapan kehidupan  berkeluarga  bagi remaja tingkat  Kabupaten  Jember Tahun 2023  diikuti Kader Bina Remaja dari 11 Kecamatan  di Aula MAN 1 Jember, Minggu (5/3/2023). 

Acara yang berlangsung satu hari ini, di buka oleh Ir.H. Nur Yasin, MBA MT Anggota  Komisi IX DPR-RI Dapil Jember - Lumajang,  di dampingi Drs. Suprihandoko, MM Kepala DP3AKB Jember dan Umi Hidayati dari BKKBN Provinsi.                                                         

 "Ini berkaitan  dengan tugas Komisi  IX dalam  kaitannya  penguatan  Program pembangunan  keluarga." Terang Politisi dari Partai PKB ini  

Kegiatan ini, lanjut H. Nur Yasin, umumnya  materinya mencegah   stunting.                  

"Harapannya, berkurangnya stunting,  anak- anak dibesarkan  dengan  baik sehingga kita bisa jadi  negara  maju." Imbuhnya.            


Hal yang sama disampaikan Suprihandoko bahwa keluarga itu unit  terkecil dalam  masyarakat.  Ini tentunya harus menjadi perhatian kita semua karena sumber persoalan yang ada di seluruh Indonesia itu bermuara di keluarga .                            

"Jadi kalau keluarga kita kerjakan lebih dulu , maka setiap keluarga menjadi keluarga berkualitas maka stunting tidak akan ada, AKI tidak akan terjadi, AKB   tidak akan terjadi dan kemiskinan mungkin akan berangsur-angsur untuk stok.  kemiskinan yang struktural itu akan berubah." Ujarnya.                                    

Ke depannya, diharapkan setiap  keluarga betul-betul menjadi keluarga berkualitas.  Artinya, satu mereka memahami tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga menikah berkeluarga itu tidak hanya untung-untungan, tidak hanya asal-asalan tapi usia perempuannya ideal, minimal 21 tahun laki-lakinya 25 tahun, dengan memiliki live skill atau skill psikomotorik,  punya keterampilan yang  mendatangkan  uang.  

"Kemudian, dia setelah berkeluarga betul-betul memahami tentang pengaturan kelahiran,  kapan lahir  anak pertama,  Kapan jeda untuk menunggu tumbuh kembang anak yang pertama itu.  Kemudian Kapan program lahir anak  dan kapan stop untuk melahirkan." Ungkapnya. 

 Kalau keluarganya berkualitas,  ujarnya lebih  lanjut,  enggak mungkin ada stunting  karena keluarga-keluarga yang sekarang ini, sementara ini,  masih belum berkualitas seperti yang kita harapkan.  

"Terkait tingginya  angka stunting, menurut  survei SSGI, tertunya ada kelebihan  dan kekurangan.  'Bapak Bupati, sangat  cerdas.  Begitu hasil, langsung  di verifikasi faktual, faktanya  Verfak hanya 7, 11 %. atau ada 11 ribu lebih yang stunting di Jember." Pungkasnya.  ( herry).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton