ATR/ BPN Jember Targetkan Sertifikat 1000 Bidang Tanah Peribadatan, Gratis Untuk Semua Agama


Jember. barathanews.com.      Hari UUPA Ke 63 atau HUT Pertanahan (24 September 1960 - 2023) diperingati Kantor ATR/BPN Jember dengan upacara dan seremonial yang dihadiri Forkopimda Jember,  Senin (25/9/2023).       

Tampak hadir,  OPD, Kemenag Jember,  Muspika  Kaliwates,   Notaris, Pengembang, pejabat purna  BPN, perwakilan kelompok tani, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.

Pada kesempatan ini, Akhyar Tarfi Kepala ATR/ BPN Jember menyampaikan target pensertifikatan tanah peribadatan semua agama di Jember.                                          "Target nasional yang ditetapkan bapak menteri, pada tahun 2023 ini sebanyak 1000 bidang dalam rangka pensertifikatan tanah , bukan hanya untuk masjid umat muslim tapi  juga seluruh umat beragama lainnya, ada gereja,  pura, vihara dan kegiatan sosial keagamaan lainnya." Terang Akhyar pada awak media.            

Pada tahun 2023 ini, pihaknya di Jember sudah mencapai 600 bidang sehingga masih ada 400 bidang lagi.                    "Semua ini di biayai  oleh Kementerian ATR/BPN. Gratis untuk kegiatan peribadatan. " Ujarnya.                

Disampaikan juga bahwa,  persyaratan  tanah wakaf seperti umat muslim yaitu ikrar wakaf, sebagai dasar permohonan untuk sertifikat tanah wakaf.  Untuk masjid,  musolla, kegiatan -- kegiatan sosial keagamaan seperti Panti asuhan, ponpes di Kabupaten Jember, ini  termasuk di dalam program tanah wakaf.                              "Syarat lainnya,  KTP, KK , untuk pajak tidak dikenakan pajak. Pajak gratis hanya akte  ikrar wakaf ini yang wajib karena menerangkan terkait  siapa wakifnya   yang pemberi wakaf dan terkait pengelola  tanah wakaf  tersebut atau   nazir." Ungkapnya.                                  

Dengan program ini, menurut Akhyar sebagai langkah untuk mencegah konflik di masyarakat karena di ketahui  tanah- tanah  wakaf di seluruh Indonesia bukan hanya di Jember, penyerahan dari wakif atau pemilik tanah sebelum nya tidak ada secara tertulis kepada nazir atau pengelola, ini oleh ahli waris  setelah saksi- saksi tidak ada, bisa menimbulkan  potensi sengketa.  

Pihaknya berharap,  dengan adanya program pensertifikatan tanah peribadatan ini,  diminta pada pengelola atau nazir untuk segera mendaftarkan ke BPN terkait hak yang di miliki,  status tanahnya.            "Proses sertifikasi ini, paling lama 1 bulan." Pungkasnya.

 ( herry).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton