Menuju Pemilu Damai, Bakesbangpol Jember Gelar Sarasehan Untuk Perempuan



Jember.

barathanews.com.  Diskusi/ Sarasehan  penanganan konflik di masyarakat  dengan peserta dari komunitas/ organisasi perempuan dan narasumber juga perempuan di gelar BakesbangPol Jember untuk Pemilu 2024, Rabu (13/12/3023) malam.                    


Sarasehan dengan tema, "Melawan Perpecahan- Membangun Kebersamaan Menuju Pemilu 2024 yang Aman dan Damai (study kasus penanganan konflik sosial  di masyarakat)" dan partisipasi masyarakat ada peningkatan dengan narasumber Rosita Indrayati,SH,MH Direktur Puskapsi (Pusat Pengkajian Pancasila dan Konstitusi) yang juga dosen Unej dan Dina Tsalist Wildana, SH.I , LL.M Peneliti CHRM2 (The Center for Human Rights, Mullticulturalism and Migration) dengan moderator Rosnida Sari, Ph.D Peneliti CHRM2 dengan peserta para Ketua Organisasi / Komunitas Perempuan, DP3AKB Jember,  Migrant Care, Peace Leader dan undangan lainnya.      


"Jadi malam ini kita mengadakan sarasehan yang tujuannya adalah mencegah perpecahan sekaligus mendukung kaitannya pelaksanaan Pemilu tapi khusus untuk perempuan. "Terang  Drs.  Sigit Akbari, Msi Kepala BakesbangPol Jember.               


Lebih lanjut, Ini unik  dan nampak sekali dari mereka untuk melaksanakan sarasehan dan tanya jawab.    


"Perempuan juga punya peran yang cukup signifikan kaitannya prosentase  keberadaan mereka di dalam hal sebagai Caleg juga peranan  penting mereka di dalam meredam setiap permasalahan yang ada. " Ujarnya.                            


Ibu- ibu, menurut Sigit,  mudah tersulut dan mudah meredam juga.                            


"Jadi semua sasaran  sudah dilakukan,  pada anak sekolah,  usia pemula,  masyarakat umum kemudian pada ibu- ibu dan juga yang lain  Harapannya adalah  semaksimal mungkin ini bisa ditularkan pada anggotanya untuk meredam permasalahan- permasalahan yang ada karena rata-rata ini adalah ketua dari muslimat, kerukunan antar umat beragama." Imbuhnya.               



Salah satu narasumber, Rosita Indrayati,  menyampaikan bahwa tahun ini tahun politik yang  cukup riskan sebenarnya bagi pemilih, bagi masyarakat karena di Pemilu itu, kadang memunculkan konflik.                 

"Konflik itu berasal, asalnya dari yang tidak melakukan etika dalam pemilu.  Etika selama ini di tuntut pada penyelenggara pemilu,  masyarakat juga butuh yang namanya etika dalam pemilu sehingga tidak memunculkan konflik- konflik. " Ungkapnya.                    

Sementara,  Rosnida Sari selaku moderator mengapresiasi  kegiatan ini karena mencatat sejarah di Jember dengan memberi ruang perempuan dan laki- laki untuk bicara politik dan pemilu 2024.                               

"Kedepan,  Pemilu 2024 lebih Damai dari lima tahun yang lalu. " Ujarnya.  ( herry)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton