Bersama DPC. HILLSI Jember, Disnaker Jember Rintis Pemagangan Tenaga Kompeten Di PT. WCT Tbk
Jember. barathanews.com. Sebanyak 10 operator Forklif dan 50 tenaga kerja bagian produksi dan repair kayu lapis mengikuti acara Penyerahan Peserta Pemagangan Dalam Negeri dari Disnaker Jember di PT. Wijaya Cahaya Timbel ( WCT) Tbk unit Jember, yaitu perusahaan exporter kayu lapis yang berlokasi di daerah Kelurahan Wirolegi, Selasa (6/5/2024).
Hadir dalam acara ini, Drs. Suprihandoko, MM Kepala Disnaker Jember bersama jajaran, Irfan Rohim Ketua 1 DPC. HILLSI (Himpunan Lembaga Latihan Seluruh Indonesia) Jember bersama instruktur, Shinta Kabid Pelatihan bersama staf, Manajer HRD PT.WCT Tbk bersama staf, perwakilan pengusaha dan pekerja/buruh.
"Kami menyiapkan tenaga yang kompeten dan profesional bekerja sama dengan HILLSI Jember." Terang Suprihandoko.
Operator Forklip ini, menurut Suprihandoko, sudah di latih knowledge, skill dan attitude selama 1 bulan oleh HILLSI.
"Skill dasar sudah di kuasai, kami serahkan ke PT. WCT Tbk untuk melanjutkan pemagangan langsung di perusahaan selama 3 bulan. Untuk tenaga kerja produksi dan repair, mereka langsung bekerja dan di gaji tapi belum PKWT. Setelah berkompeten baru diperhitungkan untuk dinaikkan kelasnya." Paparnya.
Disampaikan juga bahwa, pihaknya mengirim sebanyak 80 pekerja bagian produksi dan repair tapi secara simbolis diserahkan 50 pekerja, direncanakan nanti sampai 200 pekerja. Mereka juga sudah dilatih HILLSI Jember sekitar 3-4 hari.
"Diantara 50 pekerja produksi dan repair, ada beberapa difabel, pekerja di bidang ini punya semangat mau bekerja yang bagus, disiplin yang bagus, integritas yang bagus, produksinya bagus." Ungkapnya.
Dengan semboyan, Disnaker Tenaga Kerja Kompeten, pihaknya berharap perusahaan ( investor) yang datang ke Jember bisa berkirim surat, butuh tenaga apa.
"Jangan sampai, masuk ke Jember , investasi di Jember pekerjanya dari Lumajang, Banyuwang tapi Orang Jember mau kerja apa." Ungkapnya.
Pada kesempatan ini, pihaknya berharap ini sebuah rintisan baru, perlu dukungan semua pihak.
"Bagaimana perusahaan mau ngasih kesejahteraan yang optimal kalau etos kerja dan produktivitas karyawannya rendah. Ini yang menjadi perhatian serius." Pungkasnya.
( herry )
Komentar
Posting Komentar