Pemkab Jember Rembug Stunting, Percepatan Penurunan Stunting
Jember - barathanews.com. Rembuk Stunting dengan tema Gotong Royong Optimalisasi Potensi Desa Dalam Percepatan Penurunan Stunting di gelar Pemkab Jember bersama TPPS ( Tim Percepatan, Penurunan Stunting) di Pendopo Bupati Jember, Selasa (28/5/2024).
Acara di buka Bupati Hendy Siswanto yang dihadiri Wabub MB Firjaun Barlaman, BKKBN Provinsi, Kemenag, Dandim 0824/Jember, DP3AKB Jember, Kadinkes, Kepala DPMD, Kanit PPA Polres Jember, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten, Ketua Dharma Wanita, Sekcam, 26 Lurah dan Kepala Desa serta undangan lainnya.
Menurut Bupati usai acara pembukaan, Stunting diselesaikan dari hulu ke hilir, dengan gotong royong optimalisasi potensi lokal Desa dalam percepatan penurunan Stunting. Bahwa kita tangani tunas bangsa yang menggantikan kita.
"Harapan saya, satu tujuan bagaimana negeri ini bisa menggolkan tunas bangsa lebih baik dari pada kita. Kalau tidak di tangani dengan serius, pembangunan di kabupaten Jember jika penerus bangsa ini tidak di treatmen dengan baik." Terang Bupati.
Stunting, AKI, AKB dan pernikahan anak ( Diska), menurut Bupati, kejadian itu nyata tentang kiri kanan kurang peduli.
"Kami bersama Gus Firjaun memimpin Jember dari tahun 2021 pencapaiannya positif," Ujarnya.
Sementara itu Wakil Bupati Jember MB Firjaun Barlaman yang juga Ketua TPPS Jember mengungkapkan bahwa ketika melakukan kunjungan kerja ke desa menemui pemberi asuh Stunting, kondisi anak sangat kecil sekali dan kurus.
"Disisi lain orang tua tidak memiliki meningkatkan ekonomi, ibunya tidak bisa apa - apa, sementara kebutuhan anak baik nutrisi maupun gizi hanya mempunyai air putih, tidak bisa membayangkan beban dihadapi keluarga," Ujarnya
Pihaknya ikut ambil bagian dalam upaya percepatan penurunan Stunting.
"Kita tidak cukup melakukan penanganan di hilir tanpa melakukan pencegahan. Penurunan Stunting tidak bisa dilakukan secara drastis, ini upaya awal untuk perbaikan kualitas bagi masyarakat." Ungkapnya.
Kedepan, Gus Firjaun berharap kerjasama komitmen dari akademisi, tokoh masyarakat terutama kepala desa untuk mengintruksikan kepada RT/RW agar lebih proaktif mendorong ibu hamil, ibu menyusui untuk datang ke posyandu. ( herry)
Komentar
Posting Komentar