Bekerjasama Dengan PT.PMP, Disnaker Jember Ciptakan Tenaga Kerja Kompeten
Jember. barathanews.com. Disnaker Jember konsisten untuk meningkatkan Jember Kompeten. Kegiatan pemagangan calon tenaga kerja terus dilakukan bekerjasama dengan stakeholders terkait, salah satunya dengan PT. PMP yang berlokasi di Bobin Desa Candi Jati Arjasa Jember, Jumat (28/6/2024).
Pembukaan pemagangan 25 calon Tenaga Kerja Kompeten ini di hadiri para manajer PT. PMP, Manager HRGA dan Legal, Export-Import, Teknik, Produksi juga Kabid Pelatihan Disnaker Jember bersama Kasi Pelatihan, Ketua DPC. HILLSI ( Himpunan Lembaga Latihan Seluruh Indonesia) Jember dan undangan lainnya.
"Dalam pemagangan selama 4 bulan ini, mereka di pilih di pantau perkembangannya. Yang baik dan kompeten meski belum 4 bulan langsung ditempatkan." Terang Drs. Suprihandoko MM Kepala Disnaker Jember.
Dengan kegiatan ini, Suprihandoko mengapresiasi karena ada harapan baru, kepedulian perusahaan dan ini sudah dibuktikan melalui PT. PMP.
"Artinya, nanti para investor itu akan mudah untuk mendapatkan karyawan sesuai spesifikasi tehnis yang dibutuhkan dan tidak ada lagi orang belajar kerja itu digaji." Ungkapnya.
Sebelum acara selesai, Suprihandoko sempatkan untuk menyampaikan hasil FGD dengan KPP. Pratama dan Disnakertrans Jatim ( PMK 128 Tahun 2024) bahwa setiap perusahaan itu boleh menggunakan anggaran untuk peningkatan kompetensi SDM lokal yang bersumber dari uang kewajiban setor pajak penghasilan bruto perusahaan.
"Misalnya, untuk melatih calon karyawan itu menghabiskan 100 juta maka akan diadakan pengurangan setor pajak sampai 200 %. Kalau 100 juta bisa dikurangi sampai 200%. Jadi setoran pajaknya biasanya 1 M, ini cukup setor pajaknya 800 juta." Imbuhnya.
Dengan program ini, kedepan pihaknya berharap bisa terintegrasi dengan kurikulum di SMK.
"Ini peluang dan masa depan yang mungkin mengantarkan bahwa setiap SMK nanti lulusannya bisa bekerja karena terintegrasi dengan para pengusaha tersebut. " Pungkasnya.
Sementara Herman Niko Prasetyo selaku Human Resos General Affair dan Legal Manager menegaskan bahwa program pemagangan ini, 25 % nya teori dan sisanya praktik. Mereka hanya masuk pagi saja, tidak ada shif karena mereka adalah siswa bukan karyawan.
"Sementara ini kami ajukan 25 orang, Alhamdulillah perusahaan Swiss menyetujui, tahun depan kalau ini berhasil, Insya Allah nanti 3 kali lipatnya, jadi 75 orang. Magang selama 4 bulan, kalau mereka cukup bagus dipercepat. Setelah 4 bulan, kita rekrut mereka, kalau mau tapi kalau tidak kita juga tidak bisa memaksa. " Ujarnya.
Terkait program PMK 128 Tahun 2019, pihaknya mengapresiasi karena ini positif buat pemerintah dan perusahaan.
"Pada prinsipnya kami tidak mengejar profit untuk mendapatkan restitusi pajaknya tapi kami lebih berkontribusi pada masyarakat tapi kalau ada program seperti ini, ini sangat lebih baik lagi . Ini kami gunakan dengan tanggung jawab. " Pungkasnya. ( herry).
Komentar
Posting Komentar