Perusahaan Di Jember Kondusif, Tidak Ada Gejolak PHK Massal

Habib Salim Kabid Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan 

Jember. barathanews.com Lonjakan Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK) terus terjadi termasuk di PT. Sritex. Gelombang PHK massal ini terjadi karena beberapa faktor. Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan RI, hingga akhir Oktober 2024 tercatat 59.796 jadi korban PHK. Jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak 25.000 orang dalam 3 bulan terakhir. 

Dampak PHK ini tidak terjadi di Kabupaten Jember hal ini karena perusahaan di Jember basisnya pertanian beda dengan perusahaan- perusahaan daerah lain yang produk nya manufaktur dan kalah saing dengan produk dari china atau negara lain. Hal ini diungkapkan Habib Salim Kabid Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Disnaker Jember, Selasa (28/10/2024).

"Perusahaan di Jember ini  tipe khusus, produk perkebunan, tembakau, ini   beda dengan perusahaan- perusahaan yang manufaktur, seperti Sritex. Banyak persaingan. " Terang Habib Salim. 

Habib melihat, perusahaan di Jember kondusif tidak terjadi PHK massal karena  produk nya tidak banyak  saingan.  

"Produk pertanian dan perkebunan relatif aman seperti kopi, tembakau. Export tembakau tetap  berjalan sehingga  tidak terjadi PHK. " Ujarnya. 

Menurut Habib, beberapa perusahaan di Jember seandainya ada PHK, tidak massal hanya 1 atau 2 dan ini juga  sudah di jamin oleh BPJS Ketenagakerjaan 

"Jaminan PHK BPJS  Ketenagakerjaan, yaitu 6 bulan gaji. Untuk 3 bulan pertama 45% dari gaji dan 3 bulan kedua 25% ." Imbuhnya. (herry).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton