Bimtek Tim Desk Pilkada Jember 2024, Dari Tingkat Kecamatan Hingga Desa / Kelurahan
Jember. barathanews.com Bimtek Tim Pelapor Desk Pilkada 2024 Kabupaten Jember digelar Bakesbsngpol Jember di aula Diknas Jember, Kamis (14/11/2024).
Sebanyak 279 peserta mulai tingkat Desa/ Kelurahan hingga tingkat Kecamatan memdapat pembekalan dari BakesbangPol Jember dan Diskominfo Jember.
"Sesuai ketentuan, kita ada SK Tim Desk Pilkada, petugas intinya adalah Tim dari Kecamatan dan Desa/ Kelurahan yang menghimpun data hasil pada Pilkada tanggal 27 November 2024." Terang Drs. Sigit Akbari, Msi Kepala BakesbangPol Jember.
Menurut Sigit, pihaknya butuh data cepat karena punya tanggung jawab untuk melaporkan secara jenjang ke BakesbangPol Provinsi maupun ke Kemendagri. Perlu digaris bawahi, hasil data cepat ini bukan data resmi tapi ini sebagai data untuk mendapatkan infomasi yang cepat.
"Data resmi tetap meninggu penghitungan dari KPU secara berjenjang dari TPS ke Kecamatan dan penghitungan di tingkat Kabupatan dan ini butuh waktu yang cukup. Dengan data cepat, malam itu sudah tuntas tapi ini bukan data resmi. " Ujarnya.
Dengan Bimtek ini, mereka tahu cara proses pelaporan nya sedangkan bekerjanya nanti pada saat Pilkada.
"Alhamdulillah, Pilkada saat ini lebih cepat , lebih ringkes dan lebih mudah dibandingkan dengan Pilpres kemarin, kemarin kartu pilegnya saja sulit sehingga bisa seminggu lebih untuk mendapatkan informasi. " Ungkapnya.
Dengan sistem pelaporan ini, Sigit mengharap penghitungan sudah selesai pada sore hari.
"Bekerjasama dengan Diskominfo, laporan masuk secara real time sehingga bisa diketahui mana yang sudah laporan dan mana yang belum. Jadi tidak ada pelaporan ganda sehingga yang menjadi permasalahan. Pelaporan yang masuk satu persatu sehingga bisa selesai " Paparnya.
Sigit berharap Pilkada tidak ada sengketa dan permasalahan, semuanya bisa berjalan lancar dan sore hari data sudah masuk semua sehingga dapat direkap dan dilaporkan secara berjenjang.
"Penghitungan mulai jam 13.00 wib dan pelaporan sore sudah selesai. Kita laporkan secara berjenjang ke pusat maupun ke Provinsi. "Imbuhnya.
Dalam Bimtek ini pihaknya tidak hanya membekali dengan mencatat dan melaporkan tapi juga menjaga kondusifitas di lapangan. "Pilkada hal biasa, perbedaan itu juga hal biasa, tentunya perbedaan itu ditunjukkan saat kita nyoblos, setelah itu kita bersaudara lagi , bertetangga dan kemudian semuanya bisa berjalan nomal kembali." Tegasnya.
Sekali lagi, Sigit menegaskan bahwa penghitungan cepat ini bukan data resmi , siapapun bisa akses tapi tidak digunakan sebagai data resmi, seandainya ada perbedaan dengan data resmi, acuannya tetap pada data hasil KPU .
"Publik bisa melihat hasil penghitungan ini tapi data resmi acuannya tetap dari KPU meski sumber datanya sama , dari TPS. " Pungkasnya ( herry)
Komentar
Posting Komentar