Jember Marching Festival 2025, Diikuti Peserta Dari Luar Negeri


Ibar Budi C (kiri)  dan Nancy Sambow (kanan)

Jember. Jember Marching  Festival ( JMF)  2025 merupakan salah satu icon Jember, agenda rutin tiap tahun dan tahun ini masuk tahun ke 8 yang berlangsung selama 3 hari, 14-16 Februari 2025 di GOR PKPSO Kaliwates Jember.

"Ini acara rutin, komunitas para pelatih drum band dan marching band yang ada di Jember. Kebetulan sekarang kegiatan kami yang ke 8 kakinya." Terang Ibar  Budi Cahyono, SS Ketua Panitia Jember Marching  Festival 2025 yang juga guru di SMA Diponegoro Jember. 

Menurut Ibar, kegitaan ini sebenarnya 6 hari tapi 3 hari digunakan untuk glady dan 3 harinya lomba. Hal ini, mengingat jumlah peserta yang cukup banyak. 

"Jumlah peserta sekitar 60 sekolah dengan jumlah personil 2 ribu an personil mulai tingkat TK hingga Perguruan Tinggi, tidak hanya dari Jember, ada dari Kalimantan, Jogja bahkan ada dari negara Filipina. Dari Filipina kurang lebih 5 sekolah. Jenis lombanya, ada dari individu dan group." Ujarnya. 


Kata Ibar lebih lanjut, SMA Diponegoro yang ada di Desa Suci Kecamatan Panti juga ikut dalam event ini. 

"Untuk SMA Diponegoro juga ambil bagian dalam kompetisi ini, ikut dalam kontes. Ada individual kontes juga." Ungkapnya. 

Ibar  juga mengapresiasi SMA Diponegoro karena beberapa kali meraih prestasi dalam marching band, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. 

"Alhamdulillah, anak-anak kami cukup banyak prestasi di bidang marching band di event- event nasional maupun internasional. Mampu meraih penghargaan di situ." Imbuhnya. 

Sementara, Nancy Sambow Ketua Himpunan Orkes Barisan Indonesia (HOBI) yang hadir sebagai advidor JMF 2025,  memastikan acara ini berjalan dengan baik dan hasilnyapun bisa meningkatkan wawasan bagi anak-anak peserta marching band Jember dan luar Jember. 

"Kebetulan, JMF tahun ini kedatangan tamu istimewa dari luar Jember, yaitu dari negara Filipina yang ikut lomba pada  hari Sabtu dan Minggu. " Ujarnya. 

Nancy meyakini, JMF ini berjalan dengan baik dengan sistem penilaian dari WMBO dan AMBC karena data- datanya sudah pasti valid dan  menghindari kesubjektivitasan dari panitia. 

"Kita membantu penilaian yang baik dan juri - jurinyapun sudah tersertifikasi dan diakui secara dunia dan Asia. Jadi juri- juri yang ada di sini, bisa dipanggil untuk di Indonesia dan luar Indonesia. Makanya, juri- juri yang hadir ini suatu prestasi dan kemajuan buat lomba yang skalanya besar di kota yang indah di Jember ini. " Paparnya. 

Pada hari pertama  lomba, Jumat (14/2/2025) yaitu Individual kontes, Nancy melihat ada yang luar biasa karena di hadiri peserta  dari Jogjakarta. 


"Luar biasanya JMF ini, peserta Individual kontes dari Jogjakarta. Ada 16 peserta dan itu usia TK. Mereka datang ke Jember khusus untuk ikut lomba JMF 2025 ini." Paparnya. 

Pada kesempatan ini, Nancy  sangat mengapresiasi JMF karena bisa menyelenggarakan lomba dengan skala internasional juga berharap pada Pemerintah untuk kedepanya, bisa meningkatkan fasilitas.  

"Harapan kami pada pihak Pemerintah untuk memperhatikan fasilitas, sarana prasarana untuk lomba, sepertinya harus ditingkatkan. " Pungkasnya. (herry)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton