Koordinasi Dengan Disnaker Jember, PT. Imasco Cari Solusi Terkait Tenaga Kerja
![]() |
Drs Suprihandoko MM |
Jember. barathanews.com. Akibat demo dan blokade kendaraan, saat ini produksi pabrik Semen PT. Imasco Asiatic terkendala dan berpengaruh pada tenaga kerja. Untuk itu, manajemen PT. Imasco berupaya mencari solusi terbaik dengan melakukan koordinasi dengan Disnaker Jember terkait tenaga kerja, koordinasi dengan PU Bina Marga Jatim terkait jalan agar transportasi bahan baku bisa lancar sehingga bisa berproduksi kembali. Kunjungan ke Disnaker Jember ini, di terima langsung oleh Drs. Suprihandoko MM Kepala Disnaker Jember, Jumat (31/1/2024).
"Kami sudah bertemu langsung dengan Pak Petros HRD Imasco dengan Pak Gik Humasnya dan Pak Hairuddin Pengawas Ketenagakerjaan Disnaker Provinsi Jatim. Ternyata 1.600 yang akan di PHK itu akumulasi dari teman - teman media. Mengkalkulasi yang terdampak. Ketika ada PHK, maka seluruh pekerja itu kurang lebihnya ada , maksimal 400 tapi yang tertulis yang sedang kami verifikasi ada 300 , mungkin ada penambahan angkanya bisa sampai 400. " Terang Drs Suprihandoko. MM.
Menurut Suprihandoko, hari ini meski tidak berproduksi mereka ( pekerja) tetap bekerja sambil menunggu perkembangan, mencari solusi bagaimana agar perusahaan tetap jalan, masyarakatnya tidak dirugikan dan jalan diperbaiki.
"Kita mencari solusi yang terbaik, tapi kita belum menemukan." Ujarnya.
Memang sempat beredar kabar di media online akan ada PHK massal sebanyak 1.600. Hal ini membuat Disnaker Jember koordinasi dengan PT Imasco,
"Kami bergegas karena itu musibah besar kalau itu terjadi. Kami bergegas untuk melakukan koordinasi dan ternyata tidak seperti yang di tulis oleh media. ." Ungkap Suprihandoko.
Dengan hadirnya Imasco di Disnaker Jember, Suprihandoko memastikan bahwa jumlah karyawan di Imasco Jember tidak sampai 1.600 orang dan itu tidak serta merta di PHK secara keseluruhan tapi masih mencari solusi bagaimana agar tetap berproduksi.
"Jadi 1.600 itu asumsi terdampak kalau ada PHK. Karyawannya Imasco tidak lebih dari 400 orang. Asumsi dari 400 karyawan x jumlah keluarga bisa 1.600 lebih. Kalau sampai tutup total, akan merugikan banyak pihak. " Imbuhnya.
Disnaker, tegas Handoko berupaya mencari solusi bagaimana agar semua bisa berjalan normal kembali. Demi hubungan industrial yang harmonis, memberikan kontribusi pada masyarakat.
"PT. Imasco Asiatik tadi juga menyatakan sanggup untuk berkontribusi tapi tidak seluruhnya karena jalan itu panjang, nanti berbagi. Solusi jalan berikutnya dengan PU . Di sana juga yang penting drainase karena itu juga merusak jalan. Pak Petros tadi sempat menyampaikan seperti itu. Masyarakat juga turut menjaga ( drainase agar tidak dipenuhi sampah lagi)." Pungkasnya. ( herry)
Komentar
Posting Komentar