Kelurahan Jember Lor Salurkan Bantuan Pangan Beras 2025
Jember, barathanews.com – Penyaluran bantuan pangan beras 2025 di Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, berjalan lancar dan kondusif. Pembagian beras yang berlangsung dari Senin, 28 Juli, dan berakhir pada hari Rabu, 30 Juli 2025, menyasar total 1.336 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Setiap KPM di Kelurahan Jember Lor mendapatkan 20 kilogram beras. Bantuan ini merupakan alokasi untuk dua bulan, Juni dan Juli 2025, dengan masing-masing bulan sebanyak 686 KPM.
"Pembagian berjalan selama tiga hari, mulai Senin sampai Rabu," terang Yakup Zainal. SAP Kasi Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Jember Lor di dampingi Ahmad Ramdani Penyalur Bantuan di Jember Lor, Selasa ( 29/ 7/2025).
Proses pembagian yang tidak bisa diselesaikan dalam satu hari ini dijelaskan karena terkendala masalah Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk distribusi. Sementara itu, untuk wilayah kelurahan lain di Jember, jumlah KPM penerima bantuan bervariasi tergantung data masing-masing kelurahan.
Tantangan Pembaruan Data dan Harapan ke Depan
Salah satu tantangan yang dihadapi dalam penyaluran bantuan ini adalah masih adanya data KPM yang sudah meninggal atau pindah alamat, namun undangan bantuan masih tetap tercetak atas nama mereka. Terkait hal ini, ada data pengganti dan bila data pengganti habis, pihak kelurahan menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua RT/RW setempat untuk melakukan pengalihan data.
"Setelah habis di daftar peralihan, baru ditentukan yang lainnya. Untuk peralihannya ada datanya, bisa dialihkan ke siapa saja yang memang layak menerima, asalkan didampingi RT ataupun RW," jelasnya.
Dengan sistem data pengganti yang kini sudah tersedia, beras dipastikan tidak akan bersisa.
Jika KPM meninggal dunia, bantuan dapat diterima oleh ahli waris dari satu Kartu Keluarga (KK) yang sama. Begitu pula jika penerima sedang sakit, bantuan bisa diwakilkan oleh anggota satu KK atau bahkan KK berbeda namun masih dalam satu rumah.
Secara pribadi, Kasi Pemberdayaan Masyarakat berharap ke depannya data penerima bantuan dapat lebih tepat sasaran. Ia menyoroti fenomena sebagian penerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang notabene sudah menerima bantuan uang tunai dari negara, namun masih turut mendapatkan bantuan beras.
"Harapan ke depan, pengennya dari data ini rata-rata kan data yang sudah menerima PKH, sudah menerima uang, istilahnya yang diberikan negara sudah tapi kok masih dapat lagi. Kalau bisa yang belum pernah menerima PKH, bantuan uang, yang layak mendapatkan beras," ujarnya.
Ia menekankan agar tidak ada KPM yang mendapatkan tiga bahkan sampai empat jenis bantuan sekaligus, mengingat PBI jaminan kesehatan merupakan bantuan tertinggi dari negara." Imbuhnya. (herry).
Komentar
Posting Komentar