Dinas Pendidikan Jember Tingkatkan Kualitas Data Pendidikan Lewat Bimtek Dapodik

JEMBER --barathanews.com.  Dinas Pendidikan Kabupaten Jember menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Indeks Kualitas Data Pokok Pendidikan (Dapodik) selama tiga hari, mulai 26 hingga 28 Agustus 2025. Bertempat di Fortunagrande Hotel, acara ini bertujuan untuk memastikan keakuratan dan validitas data pendidikan di Jember yang menjadi acuan penting untuk berbagai program dan bantuan pemerintah.

Pada hari kedua, Rabu (27/8), Bimtek dihadiri oleh sekitar 150 peserta yang terdiri dari operator sekolah dan bendahara dari jenjang SMP. Kepala Bidang SMP, Tulus Wijayanto, menjelaskan bahwa para peserta berasal dari 50 SMP negeri dan 25 SMP swasta.

"Harapan kami, hasil dari kegiatan ini dapat disosialisasikan dan ditularkan ke lembaga-lembaga lain di sekitarnya," ujar Tulus. "Kami tidak mungkin menghadirkan semua lembaga yang ada, apalagi untuk jenjang SMP saja ada 349 sekolah." Terang Tulus.

Dapodik sebagai Ujung Tombak Pendidikan

Tulus Wijanarko menekankan bahwa Dapodik adalah satu-satunya data yang menjadi rujukan utama Kementerian Pendidikan. Data ini mencakup empat pilar utama:

 * Data Sekolah

 * Data Sarana dan Prasarana

 * Data Pendidik

 * Data Peserta Didik

Menurutnya, semua pilar ini harus valid dan berkualitas karena sangat menentukan berbagai hal, termasuk alokasi dana bantuan operasional sekolah (BOS). Berdasarkan Permendikbud Nomor 8 Tahun 2025, perhitungan dana BOS ditentukan oleh jumlah siswa yang terdaftar dalam Dapodik sebelum tanggal 31 Agustus setiap tahunnya.

Tulus Wijayanto 

"Artinya, jika sebuah sekolah punya 10 murid, tapi hanya bisa memasukkan 8 data siswa sebelum tenggat waktu, maka sekolah tersebut hanya akan menerima dana BOS untuk 8 siswa," jelasnya. "Walaupun data dua siswa lainnya bisa dimasukkan setelah tanggal 1 September, mereka tetap tidak akan dihitung." Ujarnya. 

Tulus menambahkan, kevalidan data sarana dan prasarana juga sangat penting. "Jika kondisi ruang kelas atau sarana lain di sekolah rusak, itu harus masuk dalam data. Ini menjadi pertimbangan utama untuk menentukan bantuan, baik dari pemerintah daerah maupun pusat," ungkapnya.

"Jika datanya tidak benar, akan sulit bagi kami untuk memberikan bantuan," tambahnya.

Peran Operator Sekolah dan Bendahara

Bimtek ini dihadiri oleh dua perwakilan dari setiap sekolah: satu operator Dapodik dan satu bendahara. Operator sekolah dianggap sebagai ujung tombak dalam memastikan kualitas data yang ada di sekolah.

"Harapan kami, data yang dimasukkan adalah data yang sangat valid, sesuai dengan kondisi riil yang ada di sekolah," tegas Tulus. 

"Siswa yang ada harus masuk, dan siswa yang tidak ada tidak boleh dimasukkan. Begitu juga dengan sarana dan prasarana." Pungkasnya.      (herry)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton