Kolaborasi Lintas Iman, Wujud Nyata Mahasiswa UNEJ Hadapi Krisis Iklim dan Lingkungan

Jember,  barathanews.com – Rumah Edukasi Creative bekerja sama dengan mata kuliah Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Jember (UNEJ) menggelar “Tour Rumah Ibadah Lintas Agama dan Kepercayaan” di Kabupaten Jember. Kegiatan ini merupakan langkah nyata untuk menyikapi krisis iklim dan kerusakan lingkungan yang semakin parah, di mana dampaknya, seperti bencana hidrometeorologi, penurunan kualitas udara, dan krisis pangan, sudah dirasakan oleh masyarakat, Selasa ( 15/9/2025).

Kegiatan yang berfokus pada dialog antaragama ini bertujuan untuk menghadirkan solusi dari sudut pandang spiritual, moral, dan kemanusiaan. Dina Tsalist, Dosen Pengampu mata kuliah sekaligus Kepala Bidang Pendidikan dan Penelitian Rumah Edukasi, menjelaskan bahwa isu lingkungan adalah masalah global yang erat kaitannya dengan hak asasi manusia, gender, kesehatan, dan perubahan iklim.

"Kami mengajak mahasiswa untuk terlibat secara kreatif dalam pembelajaran lapangan, berdialog dengan tokoh agama dan kepercayaan, serta mengkaji perspektif agama tentang lingkungan," ujarnya.

Ia menambahkan, mahasiswa didorong untuk menyelesaikan masalah sosial secara kritis dan kreatif, memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan sikap cinta tanah air sebagai wujud hak dan kewajiban warga negara.

Acara  ini  diadakan di Vihara Jagatnata Maitreya Jember. Narasumber yang hadir adalah pemuka agama Buddha Maitreya, Huang Meo Mei, serta Kabid Ekonomi Wanita Hindu Dharma Indonesia, Ni Ketut C. Laksmi.

Dalam pemaparannya, Huang Meo Mei menyampaikan bahwa alam adalah sumber kehidupan. Ia mengibaratkan, "Alam itu sama seperti tubuh kita. Jika kita tidak menjaga tubuh, maka tubuh akan sakit. Demikian pula dengan alam." Ujarnya. 

Ia menekankan bahwa bencana alam bukanlah hukuman dari Tuhan, melainkan akibat dari perbuatan manusia yang tidak menghormati, menjaga, dan merawat alam. Menurutnya, melestarikan alam dan lingkungan sama dengan mengagungkan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan diakhiri dengan ramah tamah, menikmati makanan vegetarian, dan sesi praktik membuat eco-enzyme bersama. Sesi ini menjadi penutup yang bermakna, mengajarkan cara mengolah sampah menjadi berkah, sekaligus memperkuat pesan bahwa menjaga alam adalah tanggung jawab bersama. ( herry)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton