Diskopum Jember Dorong Kopontren sebagai Pilar Kemandirian Melalui GEMASKOP

JEMBER - barathanews.com.  Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) Kabupaten Jember semakin gencar memperkuat peran pondok pesantren sebagai motor penggerak ekonomi daerah. Langkah strategis ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (GEMASKOP) Tahun 2025 yang secara khusus menyasar komunitas santri.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Diskopum pada Senin (6/10/2025) ini diikuti oleh sekitar 40 peserta dari berbagai pondok pesantren. Tujuannya jelas, yakni menanamkan kesadaran dan pemahaman mendalam tentang pentingnya koperasi pondok pesantren (kopontren) sebagai wadah pemberdayaan ekonomi berbasis kebersamaan.

Transformasi Kopontren: Dari Unit Usaha Menjadi Pilar Kemandirian

Kepala Bidang Kelembagaan dan Pengawasan Diskopum Jember, Rudi Prasetya Aji, S.Sos, menjelaskan bahwa sosialisasi ini tidak hanya fokus pada aspek bisnis, namun juga berupaya memperkuat nilai-nilai gotong royong dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan di lingkungan pesantren.

"Kegiatan ini tujuannya menumbuhkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya kopontren sebagai wadah pemberdayaan ekonomi berbasis kebersamaan," terang Rudi.

Rudi  menegaskan bahwa kopontren didorong untuk bertransformasi. Bukan hanya sekadar unit usaha, tetapi menjadi pusat pemberdayaan yang menumbuhkan solidaritas dan menjamin keberlanjutan ekonomi masyarakat sekitar. Penekanan utama ada pada konsep: Kopontren Sebagai Pilar Kemandirian.

Rudi berharap, GEMASKOP dapat menjadikan kopontren sebagai fondasi ekonomi yang kuat. 

"Kopontren memiliki potensi besar untuk menjadi pilar utama kemandirian ekonomi. Melalui sosialisasi ini, kami ingin memastikan bahwa santri dan pesantren tidak hanya memahami koperasi sebagai entitas bisnis, namun sebagai wadah pemberdayaan ekonomi berbasis kebersamaan dan pendidikan nyata dalam mengelola aset," tegasnya.

Ia meyakini bahwa kopontren yang kuat adalah jaminan bagi pertumbuhan ekonomi pesantren dan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, santri didorong untuk menjadi agen perubahan yang sadar koperasi sejak dini.

Pembekalan Ilmu Langsung dari Praktisi

Untuk memastikan pemahaman yang komprehensif, para peserta dibekali ilmu langsung dari praktisi berpengalaman. Narasumber yang dihadirkan meliputi berbagai unsur, termasuk TP3D, Emi dari Dekopinda, dan Agus dari Primkoppol.

Para peserta mendapatkan pemahaman yang mendalam, mulai dari dasar-dasar perkoperasian hingga strategi praktis dalam mewujudkan kopontren yang mandiri dan berdaya saing.

Melalui Sosialisasi GEMASKOP 2025 ini, Diskopum Jember berharap santri dan pesantren dapat mengembangkan kopontren menjadi kekuatan ekonomi riil yang memberikan manfaat nyata bagi seluruh komunitas, sekaligus menjadi motor penggerak bagi kemandirian ekonomi daerah. ( herry)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton