Sarasehan Merawat Keberagaman Untuk Jember Aman, Damai Dan Harmony


Jember. Jember merupakan kota Pandalungan, berlatar belakang keberagaman agama, budaya,etnis,suku dan bahasa. Keberagaman ini suatu kelebihan kekuatan yang tidak dimiliki oleh negara lain dimana Indonesia bersatu dalam keberagaman, Bhineka Tunggal Ika dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Untuk itu, BakesbangPol Kabupaten Jember menggelar Sarasehan dengan tema Sinergisitas dan Komitmen  Bersama Dalam Mewujudkan Kerukunan Sosial Masyarakat, Ketahanan Ekonomi Sosial Budaya dan Stabilitas Keamanan menuju Pemilu Tahun 2024 yang aman, Damai Serta Harmoni di Kabupaten Jember,  Jumat (12/6/2023).                



DR Edy B.Susilo,MSi, Kepala BakesbangPol Jember menyampaikan pentingnya merawat keberagaman agar benar menjadi kelebihan bangsa Indonesia. Jika tidak dirawat maka bisa menjadi pemicu pertikaian antar golongan. Perlunya merawat keberagaman ini jangan sampai terjadi konflik horisontal. Untuk itulah malam ini diadakan sarasehan bersama tokoh agama, tokoh politik, ketua ormas, tokoh budaya dan ketua osis SMA/MA dalam kerangka bagian ikhtiar merawat keberagaman. 


Narasumber, Ir. H. Sujamiko selaku Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kabupaten Jember  menyampaikan bahwa 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila,UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika merupakan alat pemersatu bangsa .                       

"Merawat pluralisme ditengah masyarakat adalah suatu keniscayaan, tidak ada lain cara kecuali mengelola keberagaman dengan konsisten sehingga perbedaan suku, agama, ras dan golongan tidak menjadi sumbu pendek yang menyulut permusuhan dan pertikaian." Ujar Sujatmiko.


Hal yang sama disampaikan Dr. KH. Abdul Muis Sonhaji, Ketua Forum Komunikasi Ummat Beragama (FKUB)  yang  menyampaikan bahwa sesungguhnya perbedaan agama tidak menjadi masalah karena ini sudah sunnatullah dan sampai kiamatpun perbedaan itu pasti ada.                 

"Perbedaan tidak perlu ditiadakan tapi biarlah perbedaan berjalan dengan indah damai dan harmoni." Ujarnya. 


Menurut  Muis,  Jangankan beda agama, dalam satu agamapun perbedaan pasti ada. Perbedaan dalam satu agama seperti NU dan Muhammadiyah yang berbeda menentukan hari raya.                         

"Perbedaan yang terpenting adalah bagaimana membangun budaya toleransi agar hidup rukun dan tetap utuh. Kalau yakin dengan agama yang dianutnya silahkan tetapi jangan sampai keyakinan kita menghilangkan atau tidak nenghargai keyakinan umat agama yang lain." Ujar Abdul Muis Sonhaji.                     

Acara yang berlangsung dengan  penuh kekraban ini pada sesion terakhir ada tanya Jawab dengan 3 narasumber.                                 

Narasumber terakhir, Pasi Intel Kodim 0824, Kapten ( inf) Hariwiyono.      

Hariwiyono mengapresiasi kegiatan ini karena  sebentar lagi Pemilu, agar stabilitas keamanan menuju Pemilu 2024 yang aman, damai dan Harmoni di Kabupaten Jember. ( herry )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton