Migrant Care Jember, Rembuk Perencanaan Pembangunan Perempuan PMI
Jember.barathanews.com Memperingati Migran's Day Intenasional 2023, Migrant Care Kabupaten Jember bekerjasama dengan INKLUSI ( Kemitraan Australia- Indonesia Menuju Masyarakat Inklusi) menggelar diskusi (FGD) dalam kerangka rembuk perencanaan pembangunan perempuan Pekerja Migran Indonesia ( PMI) dan keluarganya di Hotel Royal, Selasa (12/12/2023).
Bupati Jember melalui Kepala Disnaker Jember membuka acara dan memberikan sambutan.
"Berdasarkan data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bulan Januari- September 2023 mencatat total pekerja migran Indonesia ( PMI) berjumlah 215. 779. Penempatan PMI laki-laki sebanyak 82.169 jiwa atau 38,07% dan PMI Perempuan sebanyak 133.610 atau 61,91%. Mayoritas PMI adalah perempuan kebanyakan mereka bekerja di sektor rumah tangga, sebagian di perusahaan atau pabrik dan sektor lainnya." Ujarnya.
Lebih lanjut, di Kabupaten Jember terdapat Des Bumi, yaitu Desa peduli buruh migran yang merupakan inisiatif lokal.
"Des Bumi yang di bangun untuk mendorong Desa peduli terhadap buruh migran. Inisiatif ini merupakan kerja bersama antara organisasi masyarakat sipil, komunitas, keluarga buruh migran dan pemerintah Desa. Des Bumi terdapat di 7 Desa." Ungkapnya.
Dalam kegiatan Migran's Day Internasional 2023 ini, Bupati berharap forum diskusi ini dapat menghasilkan output positif.
"Forum ini bisa menghasilkan output positif, khususnya terkait tata kelola migran, perempuan di Kabupaten Jember." Pungkasnya.
Tampak hadir, OPD dari. Dispendukcapil, DP3AKB, Bappeda, beberapa Kepala Desa, komunitas purna pekerja migran, dari NGO dan akademisi.
"Ini acara rutin kita, migrant care. Setiap tahunnya mesti menyelenggarakan peringatan Internasional Migran's Day." Ujar Bambang. Teguh Harianto, Koordinator Migrant Care Jember.
Dengan kegiatan ini, pihaknya berharap, supaya pemangku kebijakan mendengar problem- problem yang dihadapi pekerja migran yang ada di Indonesia.
"Kami berharap nanti, rekomendasinya bisa kita kontribusikan ke pemangku kebijakan, Bappeda terutama untuk memastikan bahwa program dan kegiatan Perlindungan pekerja migran itu memang nyata, tidak hanya omongan tapi itu benar-benar terwujud dalam dokumen perencanaan pembangunan khususnya di Kabupaten Jember." Imbuhnya
( herry)
Komentar
Posting Komentar