Dispora Jember Ajak Pemuda Bangkit, Dengan Pelatihan Digital 2024
Pelatihan ini di buka oleh Dr. H. Edy Budi Susilo, Msi Kepala Dispora Jember yang di hadiri Prof. Antonius CP Dekan Fakultas Ilmu Komputer Unej, Kadin, Hipmi, Kecamatan Sumbersari dan undangan lainnya dengan peserta sekitar 51 orang perwakilan tiap Kecamatan.
"Pembinaan generasi muda ini penting karena saya berkomitmen bagaimana mengajak generasi muda ini bangkit. Tentang topiknya adalah digitalisasi." Terang Dr. H. Edy Budi Susilo.
Pemuda, menurut Edy harus melek terhadap digital karena kalau tidak, mereka tersesat.
"Tersesat, artinya ngerti digital tetapi kemanfaatannya tidak bisa terlaksana dengan baik sehingga muncul deviasi- deviasi ahli - ahli digitalisasi komputer, misalnya yang lagi ramai sekarang, judi online. " Ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak kecamatan- kecamatan, sinergi dengan menghadirkan anak-anak muda yang punya potensi.
"Kita berikan ilmu terkait digitalisasi di dalam kewirausahaan. Tidak hanya bisa buat tapi tidak bisa memasarkan. Sedangkan sekarang pemasaran sudah menyangkut dunia luar. Jadi tidak jago kandang." Ungkapnya.
Menggandeng OPD terkait seperti Diskop, Dispora memberikan pelatihan selama 2 hari.
"Ini harus disinergikan, Diskop UMKM dengan packaging, pemasaran, ini lah fokus yang kita laksanakan selama 2 hari." Ungkapnya.
Selanjutnya, pihaknya akan memberikan pelatihan di wilayah selatan karena ini untuk wilayah utara.
"Ini komitmen saya, di tahun ini akan lebih banyak memberikan porsi kepada generasi muda kita, di bidang Kepemudaan kita untuk bisa sharing, menunjukkan Indonesia Emas 2045." Imbuhnya.
Pada kesempatan ini, Edy mengapresiasi Alfian Choironi, seorang pemuda pelopor yang meraih rangking 2 di Jawa Timur dan sekarang kut di pelatihan ini.
"Dia punya kepedulian, kita undang untuk memberikan inspirasi pada Pemuda yang lain. Dari Desa Harjomulyo Silo yang mampu bersaing dengan Pemuda lain se Jawa Timur. " Tegasnya.
Di tempat terpisah, Prof. Antonius CP Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Jember, melihat bahwa pelatihan ini adalah perkembangan yang positif.
"Kita tidak bisa lepas dari dunia digital, kedepan Pemuda lebih banyak dilatih untuk lebih menguasai technologi- technologi semacam ini." Ujarnya.
Kedepan, tegasnya, banyak kebutuhan- kebutuhan melalui aplikasi - aplikasi sehingga kegiatan seperti ini adalah sesuatu yang positif untuk mereka bisa berwirausaha dengan menggunakan technologi digital.
"Indonesia membutuhkan talent - talent seperti itu." Ungkapnya.
Sekarang ini, menurut Antonius, lulus jadi sarjana saja tidak cukup mengandalkan keilmuannya tetapi juga mereka harus punya kemampuan digital untuk siap memasuki dunia kerja.
"Kita tidak bisa lepas dari teknologi semacam itu. Pemuda yang menjadi generasi penerusnya harus menguasai technologi digital." Imbuhnya. ( herry).
Komentar
Posting Komentar