Dari Anak Petani, Wamentan Sudaryono Prioritaskan Kesejahteraan Petani di Jember.


Jember, barathanews.com – Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI), H. Sudaryono, menegaskan komitmen pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Hal tersebut disampaikannya dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Jember pada Jumat (11/7/2025).

Dalam kunjungannya, Sudaryono didampingi Bupati Jember  Muhammad Fawait berkesempatan merasakan langsung panen padi menggunakan mesin Combine Harvester di lahan Desa Sukamakmur. Momen ini menjadi simbol dukungan nyata pemerintah terhadap modernisasi pertanian.

Dalam sambutannya, Bupati Fawait menyambut hangat kehadiran Wamentan Sudaryono, yang juga merupakan kader Partai Gerindra. Fawait menegaskan posisi Jember sebagai lumbung pangan Jawa Timur dan menyampaikan harapannya agar Jember dapat menjadi produsen padi nomor satu di Jawa Timur.

"Jember adalah lumbung pangan Jatim. Tentu ini berkat Pak Wamen yang telah mengawal petani Jember. Saat ini Jember nomor empat, tapi ke depan harus nomor satu di Jawa Timur," ujar Gus Fawait, sapaan akrab Bupati Jember.

Fawait juga menambahkan permohonan bantuan untuk petani Jember, baik dalam hal infrastruktur maupun dukungan lainnya. Ia secara khusus menyoroti keberhasilan serapan padi di Jember yang disebutnya sebagai yang terbaik se-Jawa Timur bahkan se-Indonesia pada tahun 2025.

Pada kesempatan yang sama, Wamentan Sudaryono menyerahkan bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dan benih padi kepada beberapa kelompok tani, sebagai bentuk dukungan langsung kepada para petani.

Mengawali sambutannya, Sudaryono berhasil membakar semangat para petani dan hadirin dengan menceritakan latar belakangnya sebagai anak petani dari Jawa Tengah. "Orang tua saya petani di Jawa Tengah, jadi saya ini anak petani. Beliau dulu pernah berkata kepada saya, 'Nak, petani ini kesulitan pupuk.' Nah, ketika saya dekat Bapak Presiden Prabowo, saya sampaikan kepada beliau. Dan jawabannya, pertama kali yang akan saya berikan adalah pupuk," kenang Sudaryono, disambut tepuk tangan meriah.

Sudaryono melanjutkan dengan pernyataan yang memicu optimisme, "Sekarang ini bukan petani yang cari pupuk, tapi pupuklah yang mencari petani."

Lebih lanjut, Sudaryono memberikan apresiasi kepada Bulog Jember. "Bulog sekarang beda dengan dulu. Kalau dulu Bulog duduk di kantor, tapi sekarang mencari dan membeli gabah ke sawah," pujinya.

Ia kemudian menceritakan pengalaman Presiden Prabowo Subianto saat masih aktif di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), di mana Prabowo selalu menyuarakan agar tidak impor beras saat musim panen padi, meskipun usulan tersebut kala itu belum dilaksanakan oleh pemerintah.

Kini, sebagai Presiden, Prabowo bertekad kuat. "Tahun 2025 ini Indonesia tidak boleh impor beras, garam," tegas Sudaryono, menyoroti target swasembada pangan yang diemban pemerintahan saat ini. Ia menekankan bahwa swasembada pangan tidak hanya berarti peningkatan produksi, tetapi juga peningkatan kesejahteraan petani. (herry).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton