Penguatan Tim Krisis Kesehatan, Dinkes Jember Siapkan Puskesmas Hadapi Bencana

JEMBER –  barathanews.com. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jember menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Tim Krisis Puskesmas. Acara ini berlangsung selama dua hari, dari 12 - 13 Agustus 2025, di Aula Bakorwil V Jember. Bimtek ini bertujuan meningkatkan kapasitas puskesmas dalam menghadapi krisis kesehatan akibat bencana.

Galuh Dwi Sasongko, staf pelayanan kesehatan rujukan Dinkes Jember, menjelaskan bahwa bimtek ini diikuti oleh 25 puskesmas pada hari pertama. Setiap puskesmas diwakili oleh satu dokter, satu penanggung jawab program krisis kesehatan, dan satu penanggung jawab program surveilans. Total, acara ini akan dihadiri oleh 150 peserta selama dua hari.

"Tujuannya adalah peningkatan kapasitas. Hari ini ada empat materi yang akan disampaikan," jelas Galuh, Selasa  ( 12/8/2025).

Materi yang diberikan meliputi:

 * Manajemen Dasar Bencana dan Pembuatan Peta Respons dari BPBD Jember.

 * Pelayanan Kesehatan terkait Bantuan Hidup Dasar dan Pertolongan Pertama Bencana dari RSD dr. Subandi.

 * Penanganan Bencana Massal dari Dinkes Jember, mencontoh kasus seperti yang terjadi di Kanjuruhan.

 * Pembentukan Emergency Medical Team (EMT), sebuah tim yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, apoteker, dan pengemudi ambulans, yang siap diterjunkan saat terjadi bencana.

Setelah pelatihan, setiap puskesmas diharapkan segera membentuk Tim Gerak Cepat (TGC) dan EMT dengan surat keputusan (SK) resmi. Mereka juga diwajibkan membuat peta rawan bencana di wilayah kerja masing-masing dan melakukan sosialisasi kebencanaan di desa-desa.

Galuh berharap dengan adanya pelatihan ini, tim kesehatan di Jember bisa lebih siap dan sigap dalam menangani bencana yang tidak diinginkan. 

"Harapan ke depan, ketika terjadi bencana, tim kesehatan kami sudah siap, tim gerak cepat kami sudah siap, tim klaster kesehatan kami juga sudah siap dalam menanganinya," tegasnya.

Selain itu, jika terjadi bencana di kabupaten tetangga, tim dari Jember juga siap untuk mengirimkan bantuan melalui EMT. Galuh mengakui, tim krisis kesehatan sebenarnya sudah ada, namun Bimtek ini dilakukan untuk penyegaran dan penyesuaian regulasi, seperti pembentukan SK baru jika ada perubahan.

"Mengapa dibentuk Emergency Medical Team? Ini untuk kesiapsiagaan kita dalam menghadapi krisis kesehatan, yang merupakan efek dari bencana. Selama ini tim sudah ada di tingkat dinas, tetapi sekarang kita menginisiasi pembentukannya di puskesmas," tutup Galuh. Dengan demikian, tim dari puskesmas nantinya bisa berkolaborasi dengan pihak kecamatan dan instansi terkait lainnya saat turun ke lokasi bencana. ( herry).


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton