Harga Pupuk Subsidi Turun 20%, Ketua KTNA Jember Siap Kawal Distribusi Dan Harga

Mohammad Sholeh SH

JEMBER –  barathanews.com. Kebijakan penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sebesar 20% disambut hangat dan gembira oleh para petani, Kelompok Tani (Poktan), dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Jember dan Jawa Timur. Keputusan Menteri Pertanian tentang perubahan HET pupuk bersubsidi ini ditetapkan pada tanggal 22 Oktober 2025.

Menyuarakan aspirasi petani, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Jember, Mohammad Sholeh SH, yang juga menjabat Wakil Ketua KTNA Provinsi Jawa Timur, menyatakan bahwa penurunan harga ini adalah bukti kemampuan pemerintah dan ketersediaan anggaran, sekaligus membuka harapan besar terhadap tercapainya swasembada pangan atau ketahanan pangan nasional di masa depan. Pernyataan ini disampaikannya pada Kamis (23/10/2025).

"Kami petani, poktan, gapoktan menyambut baik dan gembira dengan turunnya HET pupuk bersubsidi 20%. Artinya pemerintah mampu dan anggaran sudah ada," ungkap Mohammad Sholeh.

Jenis Pupuk Subsidi yang Dipermasalahkan

Meskipun menyambut baik, Mohammad Sholeh menyoroti adanya kesenjangan dan kecemburuan di kalangan petani tanaman pangan. Penurunan harga ini berlaku untuk jenis pupuk Urea, NPK, NPK untuk Kakao, ZA, dan Organik. Namun, sesuai Peraturan Menteri Pertanian yang baru, pupuk bersubsidi jenis ZA hanya diperuntukkan bagi petani tebu, sehingga petani tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, dan hortikultura (holti), serta tembakau tidak dapat menikmati subsidi untuk jenis pupuk tersebut.

"Kami petani tanaman pangan, padi, jagung, kedelai dan holti, tembakau berharap juga dapat pupuk bersubsidi ZA dan SP 36," tegas Mohammad Sholeh.

KTNA Siap Mengawal Distribusi dan Harga

Sebagai organisasi petani yang dibentuk oleh petani dan menjadi wadah aspirasi (KTNA), Mohammad Sholeh menegaskan komitmen mereka untuk mengawal pendistribusian pupuk bersubsidi dan memastikan harga jual sesuai dengan HET yang sudah turun 20%. Pengawalan distribusi ini akan melibatkan kurang lebih 1.600 kelompok tani dan lebih dari 200 gabungan kelompok tani di Kabupaten Jember, serta kurang lebih 560 titik Penyalur Pupuk Bersubsidi (PPPTS) atau kios pertanian yang tersebar di Jember.

KTNA Jember juga berencana membuat layanan pusat panggilan (call center) untuk informasi dan komunikasi mengenai harga pupuk, serta harga komoditas sembako, padi, dan jagung/beras, yang semuanya telah memiliki Harga Eceran Tertinggi (HET). Wadah komunikasi untuk pertanian ini sudah ada sejak lama melalui grup WhatsApp "Petani 1 Jember".

Apresiasi untuk Presiden dan Rincian HET

Di akhir pernyataannya, Mohammad Sholeh menyampaikan rasa syukur dan terima kasih petani kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto, karena baru kali ini harga pupuk bersubsidi mengalami penurunan.

Rincian HET Pupuk Bersubsidi Tahun Anggaran 2025 (berdasarkan Perubahan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025):

 * Pupuk Urea: Rp1.800 per kg

 * Pupuk NPK: Rp1.840 per kg

 * Pupuk NPK untuk Kakao: Rp2.640 per kg

 * Pupuk ZA: Rp1.360 per kg

 * Pupuk Organik: Rp640 per kg

( herry)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton