Forum Sila Emas Gelar Dialog Di Wihara Dhamma Metta
Jember- Forum Silaturahmi Lintas Agama Dan Elemen Masyarakat (Sila Emas) Jember secara swadaya terus di gelar secara bergiliran, termasuk acara silaturahmi dan dialog Kebhinekaan di Wihara Dhamma Metta, Jl. Mojopahit Blok AI no. 1, belakang Trans Mart Sempusari, minggu (15/9).
Kegiatan ini dihadiri sekitar 200 lebih peserta, mulai tokoh agama dan eleman masyarakat.
“Kalau ini bisa dilestarikan atau dikembangkan karena dengan sering bertemu, bersilaturahmi, saling mengenal, tentunya ini akan ikut saling menjaga persatuan karena kita satu sama lain saling membutuhkan. Tidak ada satupun orang yang bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Kalau perbedaan itu pasti terjadi tapi kalau dikemas dengan baik akan menjadi suatu dasar untuk persatuan, kekuatan. Kami umat Budha selalu mengajak teman-teman untuk selalu bersilaturahmi ke teman-teman yang lain karena kita tidak bisa berdiri sendiri. Kita berada di negara yang beragam, harus menyadari keberagaman itu sebagai sesuatu kekuatan.” terang Zainal Aura Damma atau lebih dikenal dengan Romo Jaya Damo yang juga penguru Wihara Dhamma Metta.
Kegiatan ini juga diapresiasi oleh KH. Misbahus Salam, Sag, Mag yang juga Tokoh Agama Islam, sehingga ini perlu dipertahankan, perlu dirajut karena dengan kerukunan, Insya allah akan tercapai kedamaian.
“Mari kta jaga kerukunan umat beragama. Harapan kami bagaimana acara ini menajdi acara dialogis, sillaturohim dari hati ke hati sehingga perbedaan diantara kita bukan perbedaan yang menuju konflik tapi perbedaan yang menuju Rahmatan Lil alamin” ungkapnya
.
Apresiasi ini juga disampaikan oleh Romo Yulius Agi Haryanto Obe Carmel, dari Paroki Sempusari, Gereja Katolik Hatika Suci Santa Maria.
“Acara ini membantu kita mewujudkan bagaimana Tuhan itu bisa berkarya melalui hidup kita. Saya berharap kita bisa saling mendukung satu sama lain, bagi yang belum bergabung, bergabunglah agar kota Jember ini, persatuan umat agama ini bukan hanya formalitas.”
Hal ini juga di sampaikan oleh, Bante Tejapunyo Mahatera, Kepala Wihara Dhamma Metta.“Kita semuanya, bangsa Indonesia menyadari memang berbeda bahasa, berbeda adat, berbeda budaya, berbeda agama tetapi kita menyadari bahwa perbedaan ini menjadi sebuah keindahan, kekayaan yang kita miliki. Dengan Kita menyadari bahwa kita memang bangsa Indonesia yang berbeda-beda, mari kita semuanya bisa mewujudkan perdamaian di tengah perbedaan-perbedaan yang ada untuk Indonesia lebih baik, untuk Indonesia menuju kejayaannya dan tentunya semuanya tidak lepas karena upaya-upaya yang kita lakukan. Kita semuanya menyadari dan berusaha untuk melakukan apa yang bisa kita lakukan masing-masing. Kedamaian tidak bisa kita wujudkan apabila kita tidak menyadari bahwa Indonesia berbeda-beda , begitu kita menyadari dan bisa bersatu maka kebersamaan , persatuan akan mampu untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. “ ungkapnya. (herry)
Komentar
Posting Komentar