HUT Ke 72, Yonif Raider 509 /BY Kostrad Dapat Ucapan Selamat


Jember- Meski sebagian besar pasukan  berada di Pamtas Papua,  HUT Yonif  Raider 509 /BY Ke -72 tetap di gelar sesuai tradisi oleh Wakil Komandan (Wadan) Bataliyon Infantri 509/BY Kostrad.

Ucapan HUT ke -72 ini disampaikan oleh Letkol Inf. Andreas Dwi Prastowo, SIP. Komandan Brigif 9 Kostrad bersama  Letkol Inf. Arif Munawar, Kepala Staf Brigif 9 Kostrad  dan Komandan Kodim 0824 Jember, Letkol Inf. Laode Muhammad Nurdin , S.Sos, M .I.Pol, selasa (17/9).

“ Walaupun sebagian besar pasukan kita berada di medan penugasan, kita tidak menghilangkan tradisi karena itu kebanggan satuan di hari jadi  kami ke-72 , kami tetap melakukan rangkaian  tradisi kegiaatan ulang  tahun, diantaranya ziarah ke makam pahlawan.  Kami tidak melupakan sejarah cikal bakal kesatuan kami ini berdiri.” terang Mayor Inf. Sujarwo, SH, Wadan Yonif Raider 509 Jember.

Sejarah Yonif Raider 509 / BY Kostrad Jember saat perjuangan menjadi sejarah yang tiap tahun menjadi tradisi untuk dikunjungi, yaitu di Ambulu. Menurut Mayor Inf Sujarwo, SH, disana  ada tugu gerilya, sejarah Yonif Raider 509/BY Kostrad.
“Kita banyak melupakan sejarah, dimana awal muasal  Bataliyon ini berdiri dimulai dari pergerakan pasukan gerilya kita di daerah Ambulu, tepatnya di pagar gunung, Afdeling Teratai. Kita merasa seolah-olah kembali ke histori 72 tahun yang lalu, sekitar tahun 1947 saat Pasukan kita melakukan gerilya. Pasukan dengan kekuatan kecil  melawan pasukan Belanda dengan kekuatan besar. Hanya satu-satunya untuk menunjukkan eksisitensi kita masih ada. Ini kita tidak boleh melupakan, tanpa adanya pahlawan, para pendahulu,  kita tidak akan merasakan kemerdekaan atau suasana bebas seperti saat ini” paparnya.

Wadan Yonif Raider 509 ini juga berpesan, ini perlu ditanamkan pada generasi muda  untuk tetap mewarisi, tetap melanjutkan nilai-nilai serta sejarah perjuangan  pendahulu —pendahulu, pahlawan kita karena bangsa  yang besar adalah bangsa  yang menghargai jasa para pahlawannya. Generasi muda perlu dikenalkan dengan sejarah, tradisi masa lalu karena  tidak perlu jauh-jauh untuk melihat sejarah, masih banyak sejarah di sekitar kita, monument, ada Makam Pahlawan Patrang, Ambulu dan sebagainya termasuk Tugu Gerilya sebagai simbol dimulai pasukan-pasukan di daerah Ambulu.

Dulu tidak seperti sekarang yang serba ada, semuanya serba terbatas karena baru merdeka tahun 1945. Dan satuan-satuan dulu tidak menetap satu titik, mereka pasukan mobile, pindah dari satu titik ke titik  satunya hanya untuk menunjukkan eksistensinya bahwa Indonseia belum dikuasai oleh bangsa asing, TNI-nya masih berdiri. “ Kami mohon doa restu supaya setuan kami , tetap menjadi satuan terhormat,  tangguh, sukses dalam segala hal, serta terus maju kedepan”pungkasnya .(Herry)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton