Polije Terdepan Dalam Ketahanan Pangan
Gubernur Jatim ( tengah) saat di stand Polije, Sabtu (27 /3 /21) |
Jember. Kunjungan Gubernur Jatim yang juga Ketua Mabinda Pramuka Jatim, Hj. Khofifah Indar Parawansa di stand Politeknik Negeri Jember (Polije) saat Perkemahan Sehat Era Pandemi ( Persemi) di City Forest And Farm HM Arum Sabil di sambut Wahyu Kurnia D Wadir 3 dan Bambang Eko ( Bes) Wadir 4 serta Kabag Humas Polije, Mahsus.
Gubernur Jatim di dampingi HM. Arum Sabil dan rombongan melihat langsung Produksi unggulan dari Polije.
Usai acara, Saiful Anwar, Direktur Polije melalui Wahyu Kurnia D menyampaikan pada sejumlah wartawan yang hadir terkait ketahanan pangan, seperti yang disampaikan Gubernur Jatim saat pembukaan acara, stop import beras di Jawa Timur. Tahun 2020 di saat pandemi , Produksi beras Jawa Timur lebih tinggi dari provinsi lain. Selisih 300 ribu ton dari produksi provinsi Jawa Tengah yang tertinggi di Indonesia.
" Kami terpanggil dengan isu ketahanan pangan beberapa hari terakhir ini." Terang Wahyu Kurnia.
Hal ini, lanjutnya karena ada beberapa penolakan dari beberapa Provinsi dan beberapa elemen masyarakat terkait import beras.
" Politehnik Negeri Jember, kurang lebih 2 tahun terakhir di percaya untuk memproduksi, bermitra dengan masyarakat dalam rangka menghasilkan benih padi unggulan. Kita sudah Kerjasama Dengan Dinas Pertanian dan juga ada kontrak untuk memproduksi , setahunnya 100 ton." Ungkapnya.
Sebagai Politehnik Negeri Pertanian sudah kewajiban, seluruh bidang studi adalah Focus support di Agriculture. " Ini sejalan dengan isu yang sekarang berkembang dan Alhamdulillah, Politeknik juga hadir dalam rangka untuk terdepan dalam ketahanan pangan di Indonesia." Ujarnya lebih lanjut .
Terkait demplot padi, sebagian di buat beras dan bibit. " Pengembangan benih berkualitas, bermitra dengan masyarakat. Kita ada kelompok tani binaan untuk mengembangkan benih berkualitas. Kita juga melibatkan mahasiswa untuk praktek dan berpartisipasi secara aktif dalam mengembangkan benih unggul tersebut " imbuhnya.
Tambah Wahyu, saat ini, untuk benih unggul sudah ada kontrak dengan perusahaan-perusahaan. Sudah melayani Lumajang, Situbondo, Bondowoso dan sekitarnya. " Sudah ada yang menampung dan mendistribusikan berasnya. Benih kita rendah pestisida, menuju Go Green. " Pungkasnya. ( Herry).
Komentar
Posting Komentar