Disperindag Jatim Sidak Pasar, Harga Cabe Sudah Mulai Turun
![]() |
Foto : Kepala Disperindag Jatim bersama Garda Indag Jember |
Jember. Beberapa hari yang lalu, harga cabe sempat naik di atas 100 ribu lebih dan juga ada cabe yang di cat di daerah Banyuwangi viral di medsos. Tentu ini meresahkan masyarakat, terutama di Jawa Timur. Mengapa ini terjadi, Drajat Irawan Kepala Disperindag Provinsi Jatim saat acara Perkemahan Era Pandemi di City Forest And Farm HM Arum Sabil di Jember pada Sabtu (27/3/2021) menyampaikan terkait harga cabe melonjak tinggi pada wartawan ini. " Cabe ini adalah komoditi yang sangat tergantung musim terutama antara musim penghujan dengan tidak hujan. Ternyata belakangan ini sempat terjadi hujan yang lebih tinggi dari biasanya, ekstrem." Terang Drajat Irawan di dampingi Heru Prastiono, SH Ketua Garda Indag Jember.
Untuk itu, pihaknya bersama Polda Jatim mengadakan sidak pasar.
"Dari sidak pasar ada pergerakan harga yang mulai turun." Ujarnya.
Selain itu juga mengunjungi sentra-sentra cabe. Paling banyak di Kediri, Blitar, Tuban , Bojonegoro dan Madura. " Alhamdulillah, di sentra mulai turun, harga yang semula di pasar Keputran 120 ribu, turun 100 ribu. Di sentra produksi turun lagi yang biasanya 95 ribu jadi 85 ribu." Ungkapnya.
Ketika bertemu petani cabe dan asosiasia cabe, ujar Kepala Dinas yang asal Jember ini, mereka menyampaikan. " Pak Kadis, Insya Allah mulai panen raya akhir Maret ini, Minggu pertama April." Ujarnya
Lebaran nanti , Insya Allah kembali ke Stabil. " Ini mengindikasikan, variabelnya betul-betul variabel hujan. " Lanjutnya.
Agar stabil di mulai dari hulu, mulai perbaikan benih, kalau Disperindag hanya di perdagangan, asal ada barang banyak harga murah. Untuk itu, pihaknya tetap melakukan monitoring, apakah ada penimbunan, ternyata tidak ada karena umurnya cabe pendek. ( Herry).
![]() |
Drajat Irawan, Ke |
Komentar
Posting Komentar