DP3AKB Jember Beri Pelatihan Calon Fasilitator Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH)
Jember. barathanews.com. Pelatihan Orientasi SOTH (Sekolah Orang Tua Hebat) dan KKA (Kartu Kembang Anak) oleh BKKBN Provinsi Jatim dan DP3AKB Jember berjalan lancar dan disambut antusias peserta pelatihan. Pelatihan untuk calon fasilitator di 31 Kecamatan ini berlangsung selama 2 hari, 17-18 Maret di Aula DP3AKB Jember.
"Kita melaksanakan SOTH dan KKA baik Online maupun fisik. Kegiatan ini kita laksanakan selama 2 hari, mulai kemarin. " Terang Josias Anto Budi Nugroho, SE, Kabid KB dan KS DP3AKB Jember, Sabtu (18/3/2023).
Lebih lanjut, tujuan utama kegiatan ini adalah pencetakan calon-calon fasilitator SOTH. Perlu diketahui bahwa salah satu strategi nasional, percepatan penurunan stunting yang tertuang dalam Instruksi Presiden no. 72 tahun 2021, salah satu strateginya adalah peningkatan komunikasi perubahan perilaku.
"Ini merupakan strategi yang sangat tepat karena sesuai dengan hasil survei di salah satu Perguruan Tinggi , menyatakan bahwa ternyata 60% stunting ditemukan pada keluarga- keluarga yang tidak memperlakukan perilaku yang baik dan benar pada bayi, Balita dan Badutanya." Paparnya.
Menurut Josias Anto, Ini adalah satu upaya kita melatih fasilitatornya dulu, nanti kedepan dia akan memberikan pelatihan pada calon- calon pendiri SOTH di setiap Desa/Kelurahan di Kabupaten Jember.
"Peserta yang didatangkan ada 62 orang, terdiri dari 31 Penyuluh KB dan 31 Kader BKB Kecamatan." Ungkapnya.
Diharapkan mereka nanti menjadi Kader DITH di setiap Kecamatan. Targetnya adalah, terbentuknya 1 SOTH di setiap Desa/ Kelurahan.
"Tantangannya, ini adalah program baru sehingga sumber daya, kekuatan yang mereka miliki masih terbatas tapi kita berharap meskipun sumber daya dan sumber lainnya yang kita miliki terbatas, kita berharap ada dukungan dari teman-teman lintas sektoral, stake holder terutama bapak/ ibu Kades/ Lurah." Imbuhnya.
Dengan latar belakang calon fasilitator yang berbeda-beda pihaknya berharap akan ada kelompok-kelompok yang banyak, ini yang kita selaraskan.
"Mereka punya pekerjaan berbeda-beda, ada yang latar belakang guru PAUD, dia merasa ini perlu diterapkan di sekolah kami." Pungkasnya. ( herry).
Komentar
Posting Komentar