CGP Angkatan 9 Kabupatan Jember, Sebagai Agen Perubahan

Jember.   barathanews.com Calon Guru Penggerak ( CGP) Angkatan Ke 9 Kabupaten Jember menggelar loka karya  sebagai akhir dari pendidikan dalam bentuk produk-produk hasil pembelajaran.  Acara ini dibuka oleh Bupati Jember bersama Kepala Diknas dan dihadiri  Kepala OPD,  Kepala Bidang dan undangan lainnya di halaman belakang Diknas Jember, Kamis (25/4/2024).

Perlu diketahui,  Pendidikan Guru Penggerak  adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini mencakup pelatihan online (daring), lokakarya, konferensi, dan pendampingan sambil tetap mengajar sebagai guru sehari-hari, seperti dikutip dari laman Sekolah Penggerak.    

Hasil karya calon guru penggerak  ini  di tempatkan  di stand yang telah disediakan.

"Dalam kelompok saya, ada 12 lembaga, ada SD, SMP, SMA dan SMK. " Terang Saeri SPd dari Kelompok 38 CGP Angkatan 9.

Pada loka karya ini, kelompoknya menampilkan banyak produk- produk hasil pembelajaran.                            

"Banyak produk yang dihasilkan,  salah satunya hidroponik. Kita praktekan langsung dalam aksi nyata." Ujarnya.   

Menurut Saeri, apa yang di dapatkan dalam pendidikan Guru Penggerak, implementasinya langsung di praktekkan.                          

"Contohnya Pendidikan DP5, misalnya penanaman  karakter dengan  gotong royong , mandiri  , kita tanamkan nilai- nilai pada anak dalam pola belajar mandiri tanpa di perintah.  Sumber- sumber belajar itu bisa didapat dari mana saja bukan dari guru saja. Siswa harus aktif,  kreatif dan inovatif. " Ungkapnya.      

Pendidikan Guru Penggerak ini sudah berjalan 9 bulan dan hari ini, loka karya hasil pembelajaran.        

"Pendidikan ini di  mulai dari Agustus 2023 dan hari ini puncaknya." Tegasnya.          

Pada kesempatan ini, pihaknya mengapresiasi karena  menampilkan karya- karya,  termasuk tadi ada produk yang di implementasikan pada siswa dan masuk nominasi dalam lomba.

"Produknya penanaman perilaku, siswa tadi menceritakan dari bangun, pergi ke sekolah,  ini melatih litersi juga." Imbuhnya. 

Sebagai agen perubahan,  pihaknya harus bergerak dulu untuk menggerakkan orang lain.                                  

"Tergerak, bergerak dan menggerakkan. Siapa yang nanti digerakkan, yaitu semua stake holder di sekolah,  masyarakat,  komunitas praktisi, murid." Pungkasnya.  (herry)