Gus Fawait Prihatin, Kemiskinan Dan Stunting Di Jember

Jember. barathanews.com.  Maju dalam kontestasi Pilkada Jember 2024, Presiden Laskar Sholawat ( LSN) H. Mohammad Fawait, SE, MSc atau akrab di panggil Gus Fawait fokus meningkatkan silaturahmi dan konsolidasi dengan kelompok masyarakat di Hotel Luminor, Senin (3/7/2024).  

Dalam Serap aspirasi dan diskusi ini, juga disampaikan kondisi Jember saat ini yang tidak baik-baik saja. "Hari ini kami menggelar sarasehan untuk membahas terkait kemiskinan dan stunting. Kami mengharap seluruh elemen masyarakat yang ada di kabupaten Jember bersama – sama untuk mengatasi kemiskinan,” Terang Gus Fawait. 

 Dengan Tagline Spirit Merajut Persaudaraan dan Cinta, Gus Fawait mengajak semua untuk menyelesaikan kemiskinan di Jember. 

 "Saat ini, Jember darurat kemiskinan, harus diatasi semua pihak, tidak hanya satu orang saja tapi seluruh warga Jember, satu tekad, satu pemikiran. Kalau persaudaraan dan cinta tumbuh, Insya Allah kita akan berantas kemiskinan bersama di Jember. " Paparnya. 

Gus Fawait prihatin, kemiskinan di Jember, tahun 2024 ini lebih banyak dibanding tahun 2019. Ini tidak asal bicara tapi berdasarkan data BPS.

"Jumlah kemiskinan tahun 2019 ke 2023, semakin naik. Artinya, bisa tahu sendirilah. Sebelum menjabat dan setelah menjabat." Ungkapnya.

 Untuk itu, Gus Fawait akan memprioritaskan petani, buruh tani dan nelayan, kedua adalah pedagang informal dan pedagang tradisional. Pihaknya bertekad, memberdayakan masyarakat. 

 "Pedagang tradisional yang tidak dikasih tempat, tidak dilirik, kedepan harus dikembangkan. Kita prioritaskan, kita bela supaya kemiskinan Jember semakin turun, tidak semakin nambah." Imbuhnya. 

Untuk pupuk bagi petani, Gus Fawait punya komitmen untuk menaikkan kuota pupuk subsidi. 

 "Presiden Jokowi sudah berkomitmen menaikkan kuota subsidi dan Pak Prabowo juga sangat konsen pada pertanian. Maka kami, urusan pupuk menjadi utama untuk mensejahterakan petani. Kalau kurang, kami beli pupuk non subsidi untuk di jual dengan harga subsidi pada petani di Jember. " Pungkasnya. ( herry )