Workshop YPSM : Pemantauan Dan Remediasi untuk Anak-anak Putus Sekolah Dan Bekerja.
Jember. barathanews.com. Workshop pemetaan Lembaga Layanan Rujukan Pemantauan Dan Remediasi Pekerja Anak Di Tingkat Kabupaten di gelar YPSM ( Yayasan Prakarsa Swadaya Masyarakat ) merupakan kegiatan berkelanjutan yang telah dilakukan sebelumnya. Hal iini seperti isampaikan Rizqi Nurhaini Direktur YPSM saat acara di Hotel Aston, Rabu (18/9/2024).
"Jadi tahun 2018- 2022 kita punya program Kesempatan ( Kemitraan strategis Untuk Penanggulangan Pekerja Anak Di Sektor Pertanian) ada 10 wilayah desa, di Puger Desa Wonosari dan Wringintelu, di Ambulu Desa Sabrang dan Sumberrejo, Wuluhan Desa Kesilir, Sukowono Desa Dawuhan Mangli, Arjasa dan Mojogemi di Kalisat Desa Patempuran dan Sukoreno." Terang Rizqi Nurhaini
Pihaknya mendampiingi ke 10 wilayah ini karena merupakan kantong pertanian tembakau yang terbesar di Jember dan ada anak-anak yang terlibat terutama di musim tembakau sampai ada yang putus sekolah.
"Dari tahun 2018- 2022, di program Kesempatan, masih program penyadaran kepada masyarakat, orang tua serta pemerintah Desa dan memperkuat Kelembagaan di desa seperti Gugus Tugas Anak Dan Forum Anak Desa." Ujarnya.
Sekarang, menurut Rizqi Nurhaini, kelanjutan dari Program Kesempatan. Programnya lebih pada Pemantauan Dan melakukan Remediasi untuk anak-anak yang putus sekolah dan bekerja.
"Remediasi ini tergantung pada kondisi Anak. Kalau tidak mampu mungkin nanti dapat beasiswa , bisa di rujuk ke sekolah atau kesetaraan di PKBM atau pendidikan vokasional Ketrampilan dan lain sebagainya."Paparnya.
Kegiatan yang di hadiri, Dinas terkait seperti BLK, Disnaker, Dinas Pendidikan, Dinsos, Dispendukcapil, DP3AKB, Baznas dan lainnya ini terkait mekanisme Pemantauan Dan Rujukan. Membangun komitmen untuk pelayanan tindak lanjut.
"Dari Pendataan, nanti rujukan dan lembaga mana saja yang akan menangani." Ungkapnya.bantuan apa,
Terkait jumlah anak putus sekolah , saat ini belum terdata jumlahnya namun melalui Gugus Tugas atau PATM di masing-masing desa dengan Pendataan berbasis komunitas.
"Pekerja Anak itu juga bagian tradisi keluarga untuk melanjutkan pertanian tapi ini tidak diakui dan dianggap tidak pernah ada tapi faktanya, ada anak yang bekerja sampai putus sekolah. " Imbuhnya.
Persoalan Pekerja Anak ini merupakan persoalan yang cukup kompleks tidak bisa diatasi oleh salah satu pihak saja tapi semua pihak harus berkolaborasi untuk mewujudkan,,bagaimana penanganan dan pencegahan untuk tidak bekerja." Pungkasnya.
( herry).
Komentar
Posting Komentar