Gen Z Jember , Antara Dilema Privasi Digital dan Tuntutan Partisipasi Politik Nyata


Jember, barathanews.com – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jember menggelar Sarasehan Generasi Z yang membahas isu-isu krusial yang dihadapi kaum muda di era digital dan politik. Acara yang berlangsung pada Jumat malam (3/10/2025) ini mengusung tema "Melalui Pembentukan Leadership Lebih Toleran Menuju Jember Baru Jember Maju," dan dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari Karang Taruna, Pendamping Desa dan Kecamatan.

Sarasehan ini menghadirkan narasumber ternama, yaitu Drs. Itok Wicaksono M.Si (Akademisi), Tabroni (Anggota DPRD Jember), dan Dima Akhyar (Tim Pengarah Percepatan Pembangunan Daerah/TP3D Jember). Acara dibuka dan dimoderatori oleh Dwi Handarisasi, S.Psi, M.Si, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Bakesbangpol Jember.

Dilema "Generasi Stroberi": Privasi atau Strategi Self-Branding?

Diskusi menarik ketika salah satu peserta dari Kelurahan Baratan mengajukan pertanyaan  mengenai karakteristik Generasi Z yang kerap disebut "mudah mengumbar privasi" di media sosial. Peserta mempertanyakan apakah kecenderungan membagikan konten pribadi ini merupakan kelemahan dalam menjaga privasi, atau justru sebuah strategi adaptif untuk eksistensi, mencari peluang kerja, dan membangun citra diri atau self-branding di dunia digital.

Moderator, Dwi Handarisasi, menyambut antusias pertanyaan ini, bahkan sempat menjuluki Gen Z sebagai "generasi stroberi"—cantik di luar tetapi lemah di dalam. Julukan ini semakin menegaskan perdebatan yang mengemuka mengenai kekuatan dan kerentanan generasi yang akrab dengan teknologi ini.

Partisipasi Politik: Tak Sekadar Alat, Tapi Keterlibatan Subtansial

Isu krusial lain yang diangkat adalah tentang partisipasi politik Gen Z. Meskipun didorong untuk terlibat sebagai praktik politik, peserta merasa ruang partisipasi nyata bagi mereka sering kali tertutup.

Gen Z menantang pemerintah untuk menjelaskan bagaimana cara menjamin mereka benar-benar bisa terlibat secara substansial dalam proses pengambilan keputusan, dan tidak hanya dijadikan alat praktik politik atau simbol semata. Tuntutan ini menunjukkan keinginan Gen Z untuk memiliki peran yang berarti dan berkelanjutan dalam dinamika politik daerah.

Bakesbangpol: Wadah Peningkatan Peran Aktif Gen Z

Dwi Handarisasi menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari "JPH (Jember Pluralisme Hub)" yang bertujuan agar Karang Taruna atau Gen Z dapat "berperan aktif dalam pembangunan [dan] dalam politik" untuk menjadikan Jember lebih baik. Peserta sarasehan berasal dari tiga kecamatan, yakni Kaliwates, Sumbersari, dan Patrang.

Sementara itu, Dima Akhyar menyoroti pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam mempersiapkan Gen Z menuju Indonesia Emas 2045. "Ketika hari ini kita membicarakan soal Gen Z, bagaimana Gen Z, dan bagaimana memberikan pembekalan kepada generasi, maka artinya kita sudah lebih awal, mempersiapkan upaya ikhtiar untuk mewujudkan Indonesia emas 2045," ujarnya.

Kedua pertanyaan dari perwakilan Kelurahan Baratan ini menjadi penanda kesadaran Gen Z Jember yang tinggi terhadap isu digital dan politik yang memengaruhi masa depan mereka, sekaligus menanti jawaban dan solusi konkret dari para pemangku kepentingan. ( herry)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton