Sambut Hari Santri Nasional 2025, Diskop Jember Gelar Pelatihan Vokasi Santripreneur

JEMBER –  barathanews.com.  Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskop) Kabupaten Jember menggelar pelatihan vokasional bagi santri dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2025, yang akan jatuh pada tanggal 22 Oktober 2025. Kegiatan yang dikemas dengan nama Santripreneur ini bertujuan untuk membekali para santri dengan keterampilan berwirausaha.

"Dinas Koperasi dalam rangka atau rangkaian dari Hari Santri Nasional yang nanti jatuh pada tanggal 22 Oktober 2025 yang dipusatkan di Alun-alun Jember," ujar Totok Sugiharto, SE, Kepala Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha Diskop Jember, Kamis (16/10/2025).

Totok Sugiharto, SE, menjelaskan bahwa melalui fungsi pokok dan tugasnya dalam pemberdayaan UMKM, Diskop Jember berupaya menumbuhkan wirausaha baru atau calon wirausaha baru di kalangan santri.

Pelatihan vokasi yang diadakan meliputi empat macam, dengan total peserta sebanyak 200 santri yang berasal dari pondok-pondok pesantren di Kabupaten Jember.

"Kita mengadakan pelatihan empat macam pelatihan vokasional, yang kita kemas dengan Santripreneur," lanjut Totok Sugiharto.

Empat jenis pelatihan vokasional yang diberikan adalah:

 * Pembuatan cilok

 * Pembuatan kue kering

 * Pembuatan mi kering

 * Pembuatan kerupuk udang

Masing-masing jenis pelatihan diisi oleh 50 peserta, sehingga total peserta pelatihan adalah 200 orang.

Tujuan utama dari pelatihan ini adalah agar santri, selain mendapatkan ilmu agama, juga dibekali kemampuan untuk berwirausaha, khususnya dalam membuat dan menjual produk dari empat pelatihan tersebut.

"Tujuannya adalah supaya santri ini selain ilmu agama juga kita bekali untuk berwirausaha. Ketika mau atau sudah mau lulus, itu nanti kita ajari mereka berjualan atau membuat produk-produk empat pelatihan itu tadi," jelasnya.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama dua hari, di mana setiap harinya terdapat dua kegiatan atau dua kelas.

Setelah pelatihan selesai, para peserta santri dibekali dengan uang transport dan alat serta bahan praktik yang dapat digunakan untuk memulai produksi.

"Setelah pulang, mereka kita bekali uang transport dan alat bahan praktik," kata Totok Sugiharto.

Alat dan bahan yang diberikan diharapkan sudah memenuhi syarat untuk langsung produksi, sementara bahan praktik yang dikerjakan saat pelatihan disediakan di tempat praktik.


Diskop Jember juga akan melakukan pembinaan dan monitoring untuk memastikan santri mengaplikasikan ilmu yang didapat, sehingga diharapkan setelah pelatihan mereka bisa langsung berproduksi. (herry)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton