DP3AKB Jember Gelar Kajian Audit Kasus Stunting, Temukan 4 Kasus Spesifik



Jember. Upaya Penurunan kasus  stunting terus dilakukan Pemkab Jember, juga dilakukan Kajian Audit Kasus Stunting (AKS) dengan menghadirkan 15 orang tim ahli,  terdiri dari IDAI ( ikatan dokter anak Indonesia), IBI ,FKM Unej, HIMPSI,  PPNI ( persatuan perawat nasional Indonesia) Jember dan PERSAKMI, di aula Bina Kencana Kantor DP3AKB , Rabu (30/11/2022).

"Kajian hasil Minilok  di 31 Kecamatan. Hasil utama tadi adalah,  ada beberapa rekomendasi. Pertama, pada saat nanti pelaksanaan AKS,  Kedua diharapkan kita semuanya sudah bisa menemukan formula yang pas kaitannya dengan kasus-kasus yang kita temukan. " Terang Anto , panggilan akrab  Josias Anto Budi, SE, Kabid KB dan KS DP3AKB Jember, 


Menurut Anto, kasus yang kita  temukan kebetulan ada 4 kasus spesifik Meternal dan Parinatal yang perlu ditindaklanjuti secara khusus dan cepat.

"Ada 4 kasus spesifik,  kasus-kasus yang sedikit unik,  yang sedikit penuh komplek  Seperti kasus di salah satu Desa,  ditemukan bahwa bayi ini lahir prematur  karena lahir prematur yang jelas , ada  banyak  kelainan-kelainan." Paparnya.

Kelainan ini, ujar Anto, seperti kelainan pernapasan,  kelainan jantung sehingga ini perlu penanganan khusus.

"Outputnya dari  tim ahli tadi  bahwa perlu adanya  pengetahuan, pengasuhan bayi prematur . Kemudian berikutnya adalah perlu tindakan cepat,  kaitannya dengan penanganan kasus bayi prematur. Bayi prematur,  masuk  bayi beresiko teridentifikasi stunting dan  belum tentu stunting nantinya." Tegasnya.


Bayi yang  lahir prematur itu, kata Anto,  beresiko sekali stunting,  karena  belum cukup umur,  dalam kandungan yang seharusnya 9 bulan dia hanya mungkin 6 bulan sehingga  status gizinya perlu di analisa lebih  jauh lagi tetapi  perlu  diketahui bahwa setelah kajian ini tadi, perlu ada verifikasi laporan.

"Mungkin kita hari Sabtu besok (3/12/2022),   akan melakukan kunjungan verifikasi lapangan kepada empat kasus yang kita temui ini atau untuk melihat kebenaran dan  kalau itu memang ternyata benar , memberikan surveiland, memberikan  pemahaman lebih, memberikan pendidikan kepada keluarga yang kena kasus tadi." Imbuhnya.

Untuk itu, ujar Anto, yang diangkat hanya 4  saja karena ini spesifik dan sifat penanganannya terintegrasi dari seluruh elemen yang ada.( herry)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton