Komnas Perempuan Audiensi di DP3AKB Jember, Bersinergi untuk Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan
JEMBER – barathanews.com. Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Republik Indonesia menggelar audiensi bertema "Bersinergi untuk Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan " di aula Bangga Kencana Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember, pada Rabu (1/10/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau dan menilai kondisi penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Jember, khususnya yang berkaitan dengan kasus yang dialami oleh tenaga migran.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Komnas Perempuan, antara lain Sondang Frishka, Rizki Bangun, Ali Muddin, dan RR. Sri Agustini. Peserta audiensi melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi terkait, termasuk DP3AKB, Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Pekerja Sosial (Peksos), Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), serta undangan lainnya.
Sorotan Komnas Perempuan: Angka Kekerasan dan Perkawinan Anak Masih Tinggi
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan Kabupaten Jember, dr. Oktavia Wahyu Krisna Murti, menyampaikan bahwa audiensi yang dibuka oleh Kepala DP3AKB, Drs. Djamil, ini merupakan langkah penting untuk mengevaluasi upaya yang telah dikerjakan oleh Pemerintah Kabupaten Jember.
"Kegiatan ini untuk melihat kondisi di Kabupaten Jember terkait dengan penanganan kekerasan pada perempuan dan anak, terutama untuk tenaga migran," jelas dr. Okta.
Komnas Perempuan menyoroti bahwa angka perkawinan anak dan angka kekerasan pada perempuan di Jember masih tergolong tinggi. Oleh karena itu, Komnas Perempuan ingin menilai sejauh mana upaya penanganan yang sudah dikerjakan Kabupaten Jember, termasuk peran dari UPT. PPA DP3AKB.
Harapan: Penurunan Angka Kekerasan dan Pemberdayaan Ekonomi
Menurut dr. Okta, hasil dari audiensi ini akan menjadi penilaian atas kinerja penanganan yang telah dilakukan, dan akan ada tindak lanjut dari Komnas Perempuan.
![]() |
dr. Okta Wahyu Krisna Murti |
Harapan ke depan, hasil sinergi ini dapat membantu Jember dalam upaya menurunkan angka kekerasan pada perempuan dan anak, sehingga masyarakat Jember, khususnya perempuan, dapat lebih maju.
Lebih lanjut, audiensi ini juga menekankan aspek pemberdayaan ekonomi. Diharapkan tenaga kerja yang pulang dari luar negeri dan kembali ke Jember akan mendapatkan pelatihan keterampilan. Dengan demikian, mereka tidak perlu kembali bekerja ke luar negeri dan dapat mandiri secara ekonomi, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga. (herry)
Komentar
Posting Komentar