Menteri PKP Kunjungan Kerja ke Jember, Serahkan Kunci Rumah Subsidi dan Apresiasi Kualitas Perumahan Taman Gading

JEMBER – barathanews.com. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI, Maruarar Sirait, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Jember pada Sabtu (18/10/2025) dalam rangkaian "Road Show" di Jawa Timur. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Perumahan Taman Gading di Jln. Basuki Rahmat, Kelurahan Tegal Besar, Kecamatan Kaliwates, untuk meninjau lokasi dan menyerahkan kunci rumah subsidi.

Secara simbolis, Menteri Maruarar Sirait menyerahkan kunci rumah kepada 10 orang pembeli rumah subsidi. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menyukseskan program nasional 3 juta rumah yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.

General Manager Perumahan Taman Gading, dr. Antonius Keno Gunarno, menjelaskan bahwa saat ini sekitar 150 unit rumah subsidi telah berjalan di Perumahan Taman Gading sejak program 3 juta rumah dimulai pada Oktober 2024, dengan target tahunan 180 unit. Rumah subsidi tipe 30/60 (6x10 meter persegi) ini ditawarkan dengan harga Rp166 juta sesuai ketentuan.

Apresiasi Kualitas dan Dukungan Pemda

Usai meninjau, Menteri PKP Maruarar Sirait memberikan apresiasi tinggi terhadap Perumahan Taman Gading.

"Airnya bagus, keamanan bagus, rumahnya bagus, dekat dengan rumah ibadah, dekat dengan rumah sakit, dekat dengan pasar, jadi bagus. Jalannya juga bagus sekali. Saya kasih nilai 8,5 untuk perumahan ini," ujar Maruarar.

Menteri Maruarar juga menegaskan kelebihan rumah subsidi, yakni tidak "jual gambar," melainkan harus dibangun dulu oleh pengembang. "Ini metode yang sangat bagus sekali, jadi konsumen itu dilindungi, rakyat kecil itu dilindungi," tegasnya. Ia juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah daerah dan program pusat berupa BPHTB dan PBG gratis bagi rumah subsidi.

Sebagai bentuk komitmen, Menteri Maruarar Sirait mengumumkan peningkatan kuota rumah subsidi untuk Kabupaten Jember. "Saya juga sampaikan target 8.000 saya sudah naikkan menjadi 10.000 untuk kuotanya saya siapkan untuk Jember 10.000. Kenapa? Ini marketnya besar, yang belum punya rumah banyak, saya yakin di tangan Bupati yang hebat bisa diatasi masalah-masalah yang ada," pungkasnya.

Kendala SLIK OJK dan Harapan Konsumen

Sementara itu, dr. Antonius Keno Gunarno menyampaikan kendala utama dalam program 3 juta rumah, yaitu masalah Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK calon konsumen.

"Kendalanya yang paling sering kami hadapi itu dari SLIK OJK. Konsumen yang SLIK-nya jelek pertama, kedua ada yang SLIK-nya sebetulnya bagus tapi karena datanya di-hack, jadi datanya ini digunakan orang lain untuk Pinjol," terangnya.

Ia menambahkan, kasus lain adalah konsumen yang sudah melunasi cicilan pinjol, namun masih tercatat tunggakan bunga berbunga di SLIK karena lembaga pinjolnya sudah tutup sehingga tidak bisa dibayar dan SLIK menjadi buruk.

Terkait hal ini, ia sangat mendukung upaya Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang dikabarkan akan mempermudah SLIK OJK. "Saya sangat mendukung dengan program dari Menteri Keuangan Pak Purbaya dan berharap bisa segera diimplementasikan di daerah sehingga bisa mempermudah konsumen," harapnya. ( herry )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton