Politeknik Negeri Jember Sambut Baik Raperda Perlindungan Obat Tradisional

Komisi E DPRD Jatim  Raker Dengan  Politeknik Negeri Jember 





Jember. Politehnik Negeri Jember ( Polije) merupakan salah satu perguruan tinggi negeri  di Jember yang dikunjungi Komisi E DPRD Provinsi Jatim dalam rangka mencari masukan   untuk bahan dalam pembahasan Raperda Perlindungan Obat Tradisional di DPRD Jatim, Selasa (16/6/2020).
Anggota Komisi E DPRD Provinsi di pimpin H. Artono, MM Wakil Ketua Komisi dengan anggota Hari Putri Lestari,  Zeniyeh dan Eni Zahro. Rapat kerja ini  di hadiri Tjahyo Widodo, SH. MH Kepala Bakorwil V Jember, Saiful Anwar , STp, MP Direktur Polije bersama 4 orang Wadir, Kabag Umum,  2 orang Ka. UPT , Kepala LPM dan Kepala Lab Tehnologi Pertanian, juga dari Balai Besar POM Surabaya,  perwakilan UMKM Jember dan Ketua Garda Indag Jember, Heru Prastiono, SH 
"Bagaimana obat kimia ini pendistribusian digantikan oleh obat tradisional. Selama ini banyak yang memang pelaku-pelaku bisnis itu bagaimana mempromosikan obat  kimia oleh dokter untuk  orang sakit di Indonesia. Ini yang nantinya obat tradisional yang sudah puluhan tahun, mungkin dari nenek moyang kita sudah digunakan. Ini kurang dukungan dan promosinya dari dokter- dokter. Dokter lebih suka obat kimia. " Terang H. Ir. Artono, MM 




Hal ini karena Obat tradisional masih belum memberikan sesuatu pada dokter, untuk itu peran DPR dan pemerintah yang bisa mengangkat obat tradisional untuk di gunakan masyarakat. " Nanti orang membayar obat tradisional sama dengsn obat kimia, pakai  BPJS. " Papar Artono.

Terkait potensi di Politeknik negeri Jember, setelah mendengar pemaparan, pihaknya banyak melihat potensi di Polije. 
"Mulai tanaman nya, proses produksi dan penelitian nya. Banyak sekali. Kita sangat bangga dengan Polije yang bisa membantu usaha UMKM nanti nya "  ungkap nya 

Namun masalahnya, masyarakat masih ketakutan untuk kerjasama dengan perguruan tinggi karena biaya untuk riset bisa ratusan juta. 
"Untuk itu,  Pemerintah hadir  untuk  memberikan dana hibah penelitian. " Tambah  Artono.

Kunjungan komisi E ini tidak hanya Raker saja tapi terjun langsung  melihat potensi di Polije seperti Green House, lab benih, pabrik  penggilingan dan Teaching Factory ( Tefa ). 
Saiful Anwar, STP MP Direktur Polije sangat mengapresiasi kehadiran Komisi E DPRD Jatim ini. " Kehadiran Komisi E ini  banyak memberikan pertimbangan, sekaligus mohon masukan dari Polije." Ungkapnya.

Dalam diskusi ini, kata Saiful,   banyak hal yang harus disiapkan Polije  termasuk potensi untuk mempersiapkan pemberdayaan kedepan. 
" Hasil potret yang dilakukan anggota dewan tadi, posisi  Polije dengan segala potensi, sarana prasarana dan mutu kualitas dosennya, kita dianggap sudah kapabel untuk memberikan pelatihan-pelatihan dalam konteks pemberdayaan masyarakat. " Papar nya.

Untuk itu, kedepan pihaknya membuka diri, baik itu masyarakat, anggota dewan , maupun dinas yang lain manakala membutuhkan potensinya, Polije siap mengedukasi masyarakat , baik di kabupaten Jember maupun di seluruh wilayah Indonesia. 
Terkait Raperda Perlindungan obat tradisional, pihaknya menyambut baik dengsn memberikan masukan-masukan yang sesuai dengan kompetensi termasuk mengawal proses tanam sampai proses hilirisasi. " Ini tanggung jawab kits juga untuk memberikan masukan pads dewan, dalam hal ini komisi E untuk bisa menyiapkan dan menyempurnakan Raperda tersebut. Sumberdaya kita siap, baik peralatan nya maupun SDM." Pungkas Saiful. ,( Herry)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton