Tantangan Insinyur Pada Masa Pandemi Covid-19
Jember. Pada masa pandemi COVID-19, banyak pembangunan fisik yang ditunda. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi seorang insinyur.
Para ahli itupun dituntut untuk bisa menggunakan teknik pembangunan yang sekaligus menerapkan protokol kesehatan.
“Maka jadilah insinyur yang tangguh, jadilah insinyur yang dapat mengemban amanah baik pada masa pandemi atau di hari-hari biasa,” tutur Bupati Jember, dr. Faida, MMR.
Banyak insinyur telah menunjukkan keberhasilan menjalankan tugas dan amanat pada masa tidak ada pandemi. Tapi, kini tantangan sungguh berbeda.
“Ilmu tidak akan hilang. Kesempatan selalu datang. Oleh karenanya, bagi orang yang semangat, bagi orang yang ingin berbuat, ada 1000 jalan untuk melaksanakan. Dan, bagi yang enggan berbuat, ada 1001 alasan,” pesan Bupati Faida.
Hal itu disampaikan Bupati Faida ketika memberikan sambutan secara daring pada acara pengambilan sumpah dan pelantikan insinyur PS PII Fakultas Tekhnik Universitas Jember, Kamis, 17 September 2020.
Kepada para insinyur yang dilantik, Bupati Faida berharap mereka dapat mengawali kiprah dengan karya besar bagi nusa dan bangsa.
“Mengabdikan ilmu dan keterampilan untuk membangun Jember lebih baik, membangun Indonesia lebih baik,” imbuhnya.
“Tidak ada ilmu tanpa amanat, tidak ada amanat tanpa ilmunya. Oleh karenanya, sebagai orang yang berilmu dan beramanat, jangan sia-siakan selagi Allah mengizinkan. Kesempatan ini jalankan dengan sebaik-baiknya,” tutur Bupati Faida.
Untuk Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Jember, bupati berpesan untuk menjalin sinergi dengan Fakultas Teknik serta Pemerintah Kabupaten Jember untuk melahirkan profesi insinyur yang lebih baik.
“Dengan jumlah yang lebih banyak dan kualitas lebih baik, tentu sinergi ini akan membawa kebaikan dan membawa kemaslahatan bagi masyarakat Indonesia untuk memberikan perubahan lebih baik dan bermanfaat,” tutur Bupati.
Pada akhir sambutannya, Bupati menyampaikan, masyarakat tidak pernah bertanya dari mana seseorang mendapatkan gelar maupun berapa nilai yang didapatkan di perguruan tinggi. Juga tidak bertanya dari mana lulus kuliah.
“Hingga mereka tahu, dengan ilmu dan profesi yang Anda miliki, seberapa banyak memberikan manfaat dan solusi bagi masyarakat,” tutur Bupati Faida. (*)
Komentar
Posting Komentar