BPN Jawa Timur Genjot PTSL dan Tuntaskan Sertifikasi Wakaf Di Jember
JEMBER, barathanews.com – Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (Kanwil BPN) Provinsi Jawa Timur berkomitmen penuh untuk mempercepat penyelesaian program strategis Kementerian ATR/BPN di Kabupaten Jember. Hal ini disampaikan dalam acara Sosialisasi Program Strategis Kementerian ATR/BPN yang berlangsung di Hotel Royal, Jember, Selasa (11/6/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk anggota Komisi II DPR-RI, Kepala BPN Jawa Timur Dr. Asep Heri, SH, MH, QRMP, Kepala BPN Jember, serta berbagai undangan lainnya.
"Saya beserta rombongan dari Kanwil BPN Provinsi Jawa Timur bisa membersamai Gus Ghozin dalam rangka sosialisasi ini. Sekali lagi, ini merupakan sebuah kebersamaan dalam rangka mensosialisasikan program-program strategis yang ada di BPN," terang Dr. Asep Heri, SH, MH, QRMP usai acara.
Prioritas Utama: Percepatan PTSL
Asep menjelaskan bahwa prioritas utama BPN adalah Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Di Jember, masih tersisa sekitar 85.000 bidang tanah yang belum tersertifikasi melalui program ini. Untuk itu, BPN akan terus menjalin kerja sama, koordinasi, dan kolaborasi sinergis dengan Pemerintah Daerah.
"Nanti anggaran kita dari APBN, dari APBD, sehingga 85.000 kurang lebih sisanya kita akan tuntaskan 2-3 tahun ke depan," ujarnya optimis. Asep menegaskan bahwa negara harus hadir untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada para pemilik tanah.
Target 3.000 Wakaf Diselesaikan pada 24 September
Selain PTSL, program strategis kedua yang menjadi fokus adalah sertifikasi tanah wakaf. Asep menyebutkan bahwa di Jember terdapat sekitar 3.000 tanah wakaf yang perlu disertifikasi. Ia sangat mengapresiasi keberadaan "Laskar Wakaf" di Jember, yang menunjukkan adanya dukungan dan tenaga-tenaga yang siap berjuang dalam penyelesaian wakaf.
"Saya sangat bahagia sekali, sangat bangga, sangat senang bahwa di sini sudah ada Laskar Wakafnya, walaupun namanya berbeda, tetapi sudah ada pemberdayaan, sudah ada support, sudah ada dukungan, sudah ada tenaga-tenaga yang siap untuk berjuang dalam rangka penyelesaian wakaf," paparnya.
Strategi yang akan dilakukan untuk menuntaskan 3.000 wakaf ini diawali dengan sensus, pendataan dari masjid ke masjid, mushola ke mushola dan pondok pesantren ke pondok pesantren.
"Kita pastikan 3.000 itu bisa terselesaikan di 24 September, itu wakaf," tegas Asep.
Penanganan Sengketa, Ketahanan Pangan, dan Revisi RTRW
Asep juga menyinggung masalah sengketa dan permasalahan pertanahan lainnya di Jember. BPN telah mengidentifikasi, menginventarisasi, dan mengklasifikasikan dampaknya menjadi lokal, regional, dan nasional.
"Kita akan membentuk tim khusus untuk Jember, termasuk juga akan mendukung pemerintah daerah," jelasnya.
Dalam upaya mendukung ketahanan pangan, BPN telah melakukan dua kali pertemuan dengan Institut Pertanian Bogor. Kerjasama ini bertujuan untuk mendorong peningkatan produksi pertanian.
"Nanti daerah-daerah mana, kita dorong, kita support, kita hubungkan antara Pemerintah Kabupaten Jember dengan tim dari Pertanian Bogor. Bagaimana caranya peningkatan produksi, yang biasanya lahan panen itu setahun dua kali bisa kita dorong menjadi tiga kali empat kali produksinya panennya sehingga ketahanan pangan ini akan menjadi bagus," paparnya.
Lebih lanjut, BPN juga mendukung program Pemerintah Daerah terkait penyediaan 3 juta rumah. Pada Jumat, 20 Juni 2025, BPN akan melakukan revisi terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
"Mana untuk kawasan pertanian, industri, perkantoran, permukiman, dan lain sebagainya. Kita akan support ini akan memudahkan dan akan mempercepat proses penyelesaian," ungkap Asep.
Jember Menuju Kampung Reforma Agraria
Asep sangat berharap Jember dapat menjadi Kampung Reforma Agraria di Jawa Timur bagian timur.
"Jadi seluruh permasalahan-permasalahan itu ditampung, didiskusikan, dan diberi solusi-solusi nyata secara cepat, tepat, dan akurat kepada masyarakat," pungkasnya. (herry)
Komentar
Posting Komentar