Peringati HUT Ke 10, GANN Gelar Diskusi Wujudkan Jember Zero Miras dan Narkoba
JEMBER, barathanews.com – Gerakan Anti Narkoba Nasional (GANN) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10 dengan menggelar tasyakuran dengan potong tumpeng dan diskusi bertema "Jember Zero Miras dan Narkoba" di RIS ( Rumah Indah Sehat), Minggu malam (22/6/2025).
Acara ini menjadi momentum penting untuk menggalang komitmen bersama seluruh elemen masyarakat Jember dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan miras serta narkoba.
Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua DPD GANN Jatim Linasrillah Nurussubhi atau akrab disapa Gus Anas, Ketua DPC GANN Jember Bambang B. Susetyo, Anggota DPRD Jember sekaligus Bendahara DPC GANN Jember Suciati, Sekretaris DPC GANN Jember Ito Sumarsono yang juga bertindak sebagai moderator diskusi, serta Psikolog dan Konselor Dinar.
Komitmen Bersama untuk Jember Bebas Miras dan Narkoba
Pada kesmpatan ini. Bambang Budi Susetyo menegaskan pentingnya kesepakatan kolektif.
"Kita sepakat, kita show of force pada seluruh pimpinan Ponpes di Kabupaten Jember dan seluruh instansi mulai dari DPRD, Kejaksaan, Kehakiman, Gus Bupati dan Wakil Bupati, serta seluruh stakeholders di Jember, semua sepakat," ujar Bambang.
Ia menambahkan bahwa semua pihak telah menyetujui dan menandatangani komitmen untuk mewujudkan Jember Zero Miras dan Narkoba.
"Langkah berikutnya, perlu semacam Perda untuk mensukseskan program tersebut," tambahnya.
Senada dengan Bambang, Gus Anas menekankan kebutuhan GANN akan konselor untuk memberikan pemahaman kepada generasi penerus mengenai bahaya narkoba.
"Remaja yang berumur antara 20-40 diberi bekal bagaimana mereka memahamkan pada generasi penerus bahaya narkoba, dan yang umur lebih 40 tahun, umur 50, diberi pembekalan menjadi pendamping HIV/AIDS atau korban dari Narkotika," jelas Gus Anas.
Program pertama yang diusung GANN adalah mengirim konselor ke sekolah-sekolah dan pendamping bidang hukum dan penanganan korban narkoba.
Pencegahan Sejak Dini dan Peran Orang Tua
Dinar, selaku Psikolog dan Konselor, menyatakan kesiapannya mendukung program GANN dengan memberikan pembekalan dan penyuluhan kepada para orang tua. Ia menyoroti data mengkhawatirkan.
"2,2 juta remaja, yaitu kategori usia 16 tahun ke bawah sudah terindikasi pemakai atau sebaliknya sebagai pengedar narkotika. Perlu perhatian semua aspek, pemerintahan serta kepolisian." Ujarnya.
Menurut Dinar, pondasi adalah hal terpenting, ibarat membangun rumah yang tidak bisa dimulai dari atap.
"Ini bisa dilakukan pencegahan sejak usia dini. Saya berkomitmen untuk membantu bagaimana mencetak, mengkader anak-anak muda sehingga mereka bisa melakukan pendekatan secara persuasif kepada ibu-ibu yang anaknya masih digendong. Ini adalah jangka panjang untuk memutus mata rantai narkoba," ungkapnya.
Dinar meyakini bahwa doktrin tentang bahaya narkoba bisa diterapkan pada remaja sejak usia dini. Ia juga mengingatkan bahwa perjuangan melawan narkoba tidak bisa bersantai-santai, karena juga perang dengan pendidikan dan ekonomi.
"10-20 tahun ke depan, kita tidak ada yang bisa menjamin anak kita terbebas dari kemiskinan, narkoba, juga persaingan. Pemerintah tidak hanya bisa melihat, tapi mengapresiasi aktivis-aktivis yang memang bekerja di akar rumput sehingga bisa memfasilitasi dan diwadahi, membiayai dengan biaya-biaya yang didapat dari hasil pajak," pungkas Dinar.
Mama Ratu, yang juga hadir bersama timnya, turut menyuarakan harapannya agar narkoba dapat diberantas karena merusak generasi muda.
"Kita tidak ingin anak-anak kita rusak karena narkoba. Saya mendukung pemberantasan narkoba," ujarnya. (herry)
Komentar
Posting Komentar