Mediasi Warga RW 18 Kelurahan Gebang Dengan Pengembang Belum Ada Titik Terang , Camat Patrang Akan Evaluasi Perijin Pengembang




Jember. Mediasi antara warga RW 18 Gang Tugu Lingkungan  Gebang Darwo Timur Kelurahan Gebang dengan PT. Alvin Bhakti Mandiri selaku  Pengembang Perumahan Tugu Bungur Asri (TBA)  1 dan TBA 2  yang menggunakan akses jalan keluar masuk di RW 18 sehingga menimbulkan kemacetan,  belum menemukan titik terang, pasalnya pihak developer tidak hadir dalam pertemuan warga  di Kantor Kecamatan Patrang, Senin (20/2/2023). Padahal permasalahan ini sudah berjalan sejak 15 tahun yang lalu dan sudah berkali -kali mediasi namun hasil kesepakatan dengan warga  tidak pernah direalisasikan.  Hal ini membuat  warga RW 18  yang hadir geram dan marah karena permasalahan tidak selesai hingga sekarang.                    

"Sampai dengan sekarang, pihak pengembang ini tidak tidak ada itikad baik untuk melaksanakan itu." Terang  Farisa Jamal Taslim, Camat Patrang.                            

Untuk itu, pihaknya  akan mengambil langkah- langkah  kedepan.        


"Artinya begini, dalam artian langkah-langkah tersebut nanti ke depan yang akan kita lakukan.  Kalau untuk langkah-langkah yang kemarin, mungkin banyak hal yang dipertimbangkan barang kali,   yang tidak sampai melakukan solusi-solusi sampai dengan di situ.  Me-mending dulu perizinan- perizinan di perumahan-perumahan yang lain di PT yang sama, kan begitu. Langkah-langkah ini nanti akan kita lakukan karena kami dari pemerintah sendiri bahkan kesepakatan terakhir,  sudah tidak diindahkan lagi. Berarti kita sudah tidak bisa dengan cara-cara  seperti yang dilakukan kemarin. Harus ada langkah-langkah baru yang lebih  represif  kepada pengembang supaya dia  memperhatikan berkaitan dengan Gang Tugu ini,  tapi   kita juga tidak menutup kemungkinan,  mungkin perumahan-perumahan yang lainnya yang dikerjakan ada hal yang sama." Paparnya.      

Khusus untuk pengembang ini, pihaknya akan  evaluasi.

 "Kami dari Kecamatan juga sudah berkomunikasi ( koordinasi) dengan teman-teman PTSP  terkait dengan permasalahan ini." Imbuhnya.                    

Menurut salah satu  warga TBA 2, Abdul Rosyid, dirinya mengeluh karena akses jalan utama tidak ada.        

"Di TBA  2 ini,  akses jalan utamanya tidak ada. Kita masih lewat jalan RW 18." Ujarnya.                           

Dirinya berharap agar ada akses jalan utama dari perumahan. Selama ini lewat jalan di gang tugu.             

 "Harapan kedepan, kita ada akses jalan.  Jadi,  dari setiap Perumahan itu harusnya  ada jalannya, kalau tidak ada jalan, kita mau lewat mana." Ungkapnya dengan nada kecewa       

Di tempat terpusah, kekecewaan juga  disampaikan oleh Fredy Eka Martha selaku Ketua RW 18 yang juga     Ketua Forum Warga Bersatu. Pengembang tidak hadir sehingga tidak ada keputusan dari pihak  pengembang.    Untuk itu, pihaknya secara tegas menyampaikan bahwa sekarang sudah  memasuki babak baru.                           

 "Saya sudah bukan lagi sebagai wakil dari RW 18 walaupun saya itu sebagai Ketua RW  18 tetapi saya di sini  sebagai Ketua Paguyuban Warga Bersatu. Kita sudah komitmen bahwasanya semua warga, baik dari  warga RW 18,   warga Kavling, warga  Perumahan BTA  adalah korban dari semua sistem yang sudah berjalan ini. Hasilnya tegas,  bahwasannya,  kita minta agar pihak Kecamatan, melalui  pak camat,  memberikan jalan agar kita bisa bertemu dengan Bupati untuk ikut menyelesaikan permasalahan ini.  jadi pemerintah hadir dalam permasalahan ini." Ungkapnya.      

Selain itu, pihaknya  juga sudah  positif akan menempuh melalui  jalur hukum, class action terkait permasalahan Gang Tugu. Jalan di  Gang Tugu nantinya akan di tata kembali.                            

"Gang Tugu sebagai akses jalan, itu akan kita tata bersama, kita atur bersama,  pihak pemerintah juga hadir di sana untuk bagaimana mengatur sistem keamanan, sistem mungkin buka tutup,  yang menjaga siapa, itu nanti akan kita bahas lagi secara teknis . " Pungkasnya  ( herry)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Disnaker Jember Gelar Bimtek Verifikasi Dan Validasi Data Pekerja Rentan/ Buruh Petani Tembakau, Akan Diajukan Untuk Menerima Iuran BPJS Ketenagakerjaan

Pansus LKPJ DPRD, Kadin Jember Usulkan Kawasan Khusus Ekonomi Dan Aplikasi Cinta UMKM

Bulog Jember, Serap Gabah Petani Perhari Mencapai 2 Ribu Ton